PRINGSEWU, INFODESANEWS –Mega Sakti, Lansia 81 tahun warga RT 02 RW 02 Pekon Pasir Ukir, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu akhirnya dapat sedikit bernafas lega sebab dirinya mendapatkan pengobatan tumor pada mulutnya yang telah dideritanya selama ini.
Pengobatan itu diketahui setelah Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Handayani di Jakarta akhirnya merespon informasi terkait kondisi memperihatinkan kehidupannya tinggal di rumah reyot sekaligus menderita dua penyakit.
Kedatangan tim Kemensos itu disampaikan oleh Humas Sentra Handayani Jakarta pada akun medsosnya Jumat 19 Oktober 2023, yang menyebut telah merespon laporan masyarakat melalui command center tentang kondisi kakek Mega Sakti.
Megas Sakti akhirnya mendapatkan dukungan aksesibilitas berupa pemeriksaan kesehatan, pengaktifan PBI APBD yang langsung bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dirinya di RSUD Pringsewu.
“Kakek MS juga dibawa ke RSUD Pringsewu untuk mendapatkan pemeriksaan oleh dokter bedah serta dokter gigi dan mulut dan akan menjalankan operasi pada (26/10) mendatang,” tulis keterangan Kepala Sentra Handayani di Jakarta, Romal Sinaga.
Disebutkannya, terkait respon dengan cepat laporan tersebut, turut diserahkan bantuan sesuai kebutuhan kepada kakek Mega Sakti, yang diserahkan pada Jum’at 13 Oktober 2023, lalu.
“Bantuan kepada kekak MS senilai Rp5.432.030,- berupa paket nutrisi, sembako, sandang, dukungan alat ibadah, alat kebersihan diri, perlengkapan tidur,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait kebutuhan Yuhana selaku putri dari Mega Sakti juga diberikan etalase untuk dukungan kewirausahaan berjualan pecel.
“YN (anak MS), selama ini yang telah merawat dan menafkahi MS,” sebutnya.
Ditambahkannya, penyaluran bantuan Atensi ini tak lepas dari adanya kolaborasi yang baik antara Sentra Handayani dengan Direktorat Lanjut Usia, Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, Aparat desa, Pendamping Rehsos, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
Mega Sakti turut menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan mengalir dari kakek MS dan keluarganya. Ia merasa bersyukur bahwa pemerintah masih peduli dengan kondisi lansia seperti dirinya.
Sebelumnya diberitakan, kondisi memperihatinkan Mega Sakti menderita sakit dan membuat hati terenyuh sebab ditengah kelumpuhan salah satu kakinya, pria yang lahir 3 tahun jelang hari kemerdakaan itu juga ternyata menderit tumor pada mulutnya.
Menghabiskan hari-harinya, Mega Sakti hanya bisa duduk di lantai yang sengaja disiapkan keramik oleh anaknya dan rumah reyot yang tak lagi dapat di perbaiki mengingat Mega telah 10 tahun tak lagi dapat beraktifitas.
Beralaskan kasur butut berhias kelambu usang, Mega Sakti pada malam hari harus bergelut dengan dinginnya malam sebab di beberapa dinding rumah papannya tampak bolong disana sini, sehingga sangat layak warga tersebut jika diberikan bantuan.
Menurut keterangan Yuhana, bahwa ayahnya telah 10 tahun mengalami stroke juga adanya daging tumbuh, yang hingga kini tidak pernah dilakukan pemeriksaan medis dan berharap perhatian pemerintah.
Yuhana mengaku bahwa ayahnya memang pernah mendapatkan bantuan kursi roda dan pada saat Covid-19 juga mendapatkan BLT, namun untuk saat ini ia berharap kesembuhan tumor ayahnya dan juga rumah tempat tinggalnya. (BORNEO)