BLORA, INFODESANEWS | Himpunan mahasiswa Stai Khozinatul Ulum mengelar Bedah buku dengan tema “saatnya wanita memilih” dan garis besar menarik pemikiran perempuan melalui wacana ” Saatnya wanita memilih “. Untuk mendorong perubahan melalui revolusi kesetaraan, di aula Stai Khozinatul Ulum Blora, Selasa (08/03/2022).
Dalam acara Bedah Buku ini menghadirkan Pembicara Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati ST,.MM, Ketua Stai Khozinatul Ulum Blora Dr KH Nur Ikhsan,Lc., MA,. dan Kaprodi PIAUD Stai Khozinatul Ulum Blora Latifatus sa’adah, M. A.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Stai Khozinatul Ulum Blora Muhammad Sajudin mengatakan, kegiatan bedah buku ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Stai Khozinatul Ulum Blora.
“kegiatan bedah buku ini kita lakukan rutin setiap hari selasa dengan mengadirkan para mahasiswa, jadi untuk kali ini tentu kami sangat senang ibu wakil bisa hadir,” ucapnya.
Kami berharap kedepan, kami bisa membuat kegiatan serupa yang lebih besar lagi dan bisa kita lakukan secara rutin.
Usai sambutan langsung dilakukan bedah buku, dengan tema ” Saatnya wanita memilih “, dalam sesi pertama pembicara dilakukan oleh Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati ST,.MM, dimana dalam hal ini Wakil Bupati Blora menjelaskan tentang kesetaraan gender.
“ kita itu semua sama, wanita dan pria itu sama hanya saja tinggal niat kita dalam melangkah, dan bisa melakukan hal semaksimal mungkin,” ucapnya.
Wabup juga menjelaskan, saat ini dalam berkarier perempuan juga ikut andil dalam berbagai bidang, tinggal bagaimana kita berkomitmen.
“ kondisi saat ini, dalam semua tatanan dalam kesetaraan gender, kita itu diberikan kesempatan sama, hanya saja dalam politik kita di sudah diberi kuota 30% keterwakilan perempuan, ini juga dipaksa agar perempuan juga ikut aktif dalam segala aspek,” imbuhnya.
Wabup menjelaskan saat ini tinggal bagaimana perempuan bisa mewarnai dinamika politik, para perempuan harus mampu menghimpun semua perspektif untuk menjadi masukan yang dapat mewarnai keputusan-keputusan politik dan bisa terus berkomitmen dan berniat dalam dunia politik.
“Komunikasi publik yang baik dan kemampuan multitasking yang dimiliki perempuan, merupakan faktor yang bisa diandalkan perempuan dalam berperan sebagai pemimpin,biasanya dari para perempuan antara perasaan dan logika masih mengutamakan perasaan, namun itu harus kita rubah, kita harus mengikuti logika juga,” ujar Wabup.
Jika ingin terjun di dunia politik, tergantung bagaimana kita mengugah hati kita untuk berubah, oleh karena itu mulai saat ini harus kita bekali diri kita dalam berbagai aspek.
“jika memang berubah harus mulai dari sekarang, kalian harus mulai berkomitmen dan terus belajar dari sekarang,” tutupnya.
Usai memberikan materi, Wabup juga bercerita awal mula terjun didunia politik. Acara selanjutnya dilanjutkan dengan pembicara lain. **Tim Liputan.