BLORA, INFODESANEWS – Viral di Sosial Media (Sosmed) adanya dugaan jual-beli jabatan atau soal tes ujian tertulis Pengisian Perangkat Desa (Perades) yang dilaksanakan di Desa Sambiroto, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepala Desa (Kades) Sambiroto, Sukarno mengatakan, terkait tentang ujian tes tertulis Perades saya atas nama Pemerintahan yang dijalankan oleh panitia pengisian perangkat desa sudah sesuai prosedur yang telah berjalan, di mulai tahapan-tahapan dan pengumuman sebelumnya dan di buka pendaftaran, dari mulai tes komputer serta pembobotan, dan prosedur aturan yang berlaku, karena pelaksanaan ini dilaksanakan secara terbuka secara umum dan saya rasa tidak ada hal yang ditutup-tutupi.
“Ada asumsinya yang mungkin dalam arti jual beli jabatan atau mungkin sudah dikondisikan soal materi atau isu terkait adanya jual beli jabatan terkait dengan perangkat desa di pemerintahan desa Sambiroto tidak ada,” ujar Sukarno kepada Awak Media, Jum’at (8/9/2023)
Sukarno menambahkan, berkaitan tentang kebocoran soal atau apapun, saya rasa dalam penitia tidak ada, berangkat di hari senin tanggal 4 September, kemudian soal diambil hari selasa 5 September, lalu pelaksanaan itu di hari rabu 6 September dan soal itu dititipkan di Polsek Kunduran untuk lebih amannya dan saya rasa berkaitan dengan waktu pengambilan materi atau soal sampai hari “H” dan pelaksanaam ujian tidak ada kebocoran-kebocoran soal.
“Dimana ada kecurigaan kebocoran soal mungkin dari beberapa orang maupun oknum yang mungkin ada beberapa menilai atau dari hasil peserta yang tinggi ataupun bagaimana kan kita nggak tau, karena mengerjakan dengan bersungguh-sungguh sehingga dalam pelaksanaan bisa semaksimal, apabila ada hasil bisa 100%, 90%, ataupun 80% itu kan juga tidak ada yang tahu, intinya mereka hanya berikhtiar,” ujar Sukarno
Lanjutnya, kemudian dugaan atas adanya bocoran para peserta yang akan lolos berbentuk tulisan tangan sebelum tes ujian tertulis sama persis dengan yang diumumkan lolos pesca ujian dilaksanakan, hal tersebut sudah wajar dikalangan masyarakat Jawa Tengah khususnya Blora.
“Menurut Saya Hal seperti ini kan wajar dikalangan masyarakat kita, karna orang Jawa Tengah itu pinter-pinter dan sakti-sakti. Bahkan sebelum calonan lurah, Bupati, sudah ada yang tau besok yang menang siapa. Apalagi pengisian perangkat desa, suatu insting dan keyakinan mereka-mereka lah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mungkin juga mereka mendalami ilmu spiritual ataupun apa yang kebetulan sama dengan hasil tes Perades ini dan dikaitkan dengan dugaan lain seperti kecurangan dan lain sebagainya, untuk peserta sendiri yang tidak lolos sudah legowo tidak ada sumber apa-apa dan sepakat tanpa adanya gejolak antara peserta pemenang dan yang kalah.
“Setelah diumumkan selesai tes tertulis dari kemarin sampai hari ini Jumat di Desa tidak ada apa-apa mas, karena semua calon perangkat desa itu yang menang juga sudah menerima kemenangannya dan yang kalah sudah menerima kekalahannya.” ujarnya.**REd/Sm.