Utd Pmi Banyumas Peningkatan SDM dengan Siap Ikuti Sertifikasi GMP/CPOB

INFODESA130 Dilihat

Purwokerto, Infodesanews.com – Upaya Perbaikan SDM Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas ditunjuk UTD PMI Pusat untuk mengikuti tersertifikasi Good Manufacturing Produc (GMP) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal tersebut mendasari Permenkes 72 Tahun 2015 tentang Fraksionasi Plasma.

Kepala UTD PMI Banyumas dr Ivone Rusyandani Kamis (5/4) mengatakan PMI Banyumas menjadi salah satu dari 19 UTD se Indonesia yang ditunjuk oleh PMI Pusat untuk sertifikasi itu.

“Harapannya dengan sertifikasi tersebut, UTD PMI Kabupaten Banyumas dapat menjadi pemasok bahan baku fraksionasi plasma untuk industri Fraksionasi Plasma Nasional,” katanya

Menurutnya persyaratan CPOB meliputi berbagai tahap untuk menghasilkan bahan baku plasma, mulai dari pengambilan darah/plasma, penyimpanan, transportasi, pengolahan, pembekuan, pengawasan mutu dan pengiriman plasma.

“Tentu langkah ini tidak mudah, karena prosedur-prosedur baru yang harus dilakukan. Akan tetapi untuk kepentingan masyarakat, UTD PMI Kabupaten Banyumas berkomitmen untuk bisa menjadi salah satu UTD yang nantinya mendapat sertifikat CPOB dari BPOM,” katanya

Sementara Kasi Manajemen Kualitas UTD PMI Banyumas dr Mey Dian Intan Sari mengatakan fraksionasi plasma adalah pemilahan derivat plasma menjadi produk plasma dengan menerapkan teknologi pengolahan darah. Secara sederhana, fraksionasi plasma adalah pemisahan bagian-bagian plasma darah. Bagian-bagian dari hasil fraksionasi plasma kemudian akan digunakan untuk menjadi bahan baku farmasi untuk terapi pengobatan.

“Selama ini, Indonesia belum bisa melakukan fraksionasi plasma sehingga obat-obatan berbahan dasar plasma darah harus didapatkan dari luar negeri dengan harga yang lebih mahal dan pasokan yang harus berbagi dengan negara asal impor. Tentu hal ini cukup menyulitkan bagi pasien-pasien yang membutuhkan obat tersebut,” katanya

Agar UTD PMI Kabupaten Banyumas dapat tersertifikasi CPOB, PMI terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan pada sarana dan prasarana dan sumber daya manusia. Peningkatan sarana prasarana diantaranya dengan penataan laboratorium dan pengadaan alat-alat pendukung sehingga sesuai dengan standar yang diterapkan. Sedangkan peningkatan sumber daya manusia salah satunya dilakukan dengan cara penerapan Manajemen ISO di UTD PMI Kabupaten Banyumas.

“Semoga langkah-langkah perbaikan yang kami lakukan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya(Parsito/Aras)