JEMBER, INFODESANEWS – Universitas Jember melalui Bagian Humas dan Protokol membuka konsultasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di ajang Edufair 2019 Banyuwangi (30/1).
Layanan konsultasi ini kontan diserbu oleh siswa dan guru SMA sederajat yang memadati Gedung Organisasi wanita (GOW) Banyuwangi. Pasalnya, dari 78 peserta Edufair 2019 Banyuwangi yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa – Bali, hanya Universitas Jember yang merupakan PTN peserta SNMPTN dan SBMPTN 2019.
Sejumlah siswa dan guru yang tertarik berkonsultasi, membuat stand Universitas Jember tetap ramai walaupun peserta lainnya sudah menutup stand-nya.
“Kami berinisiatif membuka layanan konsultasi SNMPTN dan SBMPTN 2019 bagi siswa dan guru mengingat pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN tahun ini mengalami perubahan yang cukup signifikan, khususnya di jalur SBMPTN,” jelas Agung Purwanto, Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember yang siang itu cukup kewalahan memberikan layanan konsultasi kepada siswa dan guru, walaupun sudah dibantu dua staf Bagian Humas dan Protokol.
Pertanyaan yang banyak diajukan oleh siswa antara lain terkait data peminat di program studi tertentu, sistem penilaian dalam SNMPTN, hingga portofolio apa yang bisa mendukung kelulusan dalam SNMPTN.
“Kami juga menjelaskan program studi baru di Kampus Tegalboto yang sudah bisa dipilih dalam SNMPTN dan SBMPTN tahun 2019,” imbuh Agung Purwanto lagi.
Layanan konsultasi SNMPTN dan SBMPTN di stand Universitas Jember dalam Edufair 2019 Banyuwangi, mendapatkan apresiasi yang positif. Salah satunya dari Ahmad Tantomy Suhendra, guru Bimbingan Konseling (BK) di SMAN 1 Purwoharjo yang turut mendampingi murid-muridnya menghadiri kegiatan pameran pendidikan.
“Adanya layanan konsultasi SNMPTN dan SBMPTN seperti yang diberikan oleh Universitas Jember sangat membantu siswa kami dalam bagaimana memahami proses pendaftaran SNMPTN, termasuk memilih program studi yang tepat. Biasanya siswa lebih puas jika penjelasan diberikan langsung oleh pihak perguruan tinggi,” ungkap guru BK yang akrab dipanggil Pak Tomy ini.
Sementara itu ketertarikan untuk kuliah di Kampus Tegalboto disampaikan oleh siswasiswi SMAN 1 Purwoharjo dan sekolah lainnya. “Kalau saya berminat memilih Program Studi Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik, untuk itu saya ingin menggali informasi sebanyak- banyaknya terkait program studi pilihan saya, mumpung bisa bertemu dengan staf Bagian Humas dan Protokol,” kata Deden yang enggan diajak beranjak ke stand lain oleh kawan-
kawannya.
Jika Deden memilih Program Studi Teknik Lingkungan, sobatnya Rosalina memilihProgram Studi Pendidikan Matematika, sedangkan kawannya Desi mengimpikan diterima diProgram Studi Farmasi.
“Kalau saya pengen masuk ke Fakultas Kedokteran, tapi kok saingannya banyak yah,” tutur Charlie dari SMA Katolik Hikmah Mandala yang mengunjungi standUniversitas Jember.
Sebelumnya, kegiatan Edufair 2019 Banyuwangi dibuka oleh Drs. Yaseni, MPd dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi. Dalam sambutan pembukaannya, Yaseni, berharap, kegiatan Edufair 2019 Banyuwangi dapat memberikan informasi terkini terkait PTN dan PTS sehingga memotivasi siswa siswi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Salut untuk MGBK Banyuwangi yang aktif menggelar kegiatan Edufair 2019 Banyuwangi. Kali ini diikuti oleh 78 PTN dan PTS di Jawa – Bali, harapannya di tahun mendatang akan lebih banyak lagi perguruan tinggi yang ikut serta agar makin banyak informasi yang didapat siswa siswi di Banyuwangi,” harapnya. (iim/ahm/ich)