UMKM Hadir Rest Area Tol Semarang – Solo KM 49

INFODESA314 Dilihat
banner 728x90

SEMARANG – UMKM sebagai pelaku utama di rest area jalur tol Semarang – Solo KM 49, akan di hadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sehingga mampu bersaing dengan produk-produk luar, Ganjar berharap rest area jadi etalase perkembangan UMKM Jawa Tengah.

Rest area di jalan tol Semarang – Solo KM 49 tersebut bakal diberi nama Pendopo 49, dan dieksekusi Astra Properti. Presiden Direktur Astra Properti Paulus Bambang menjelaskan ada tiga hal yang jadi andalan Pendopo 49 sehingga layak disebut terindah.

“Memberdayakan produk Jawa Tengah lewat UMKM-nya, desain yang futuristik dan connecting area,” katanya saat audiensi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di  Puri Gedeh, Senin (5/11/2018).

Kepada Ganjar, Bambang menampilkan desain serta konsep yang bakal diterapkan di Pendopo 49. Dengan fasilitas lengkap ditunjang desain serta pemandangan yang indah, beragam kuliner dan kerajinan khas Jawa Tengah, Bambang berharap Pendopo 49 ini akan jadi ikon barunya Jawa Tengah.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Serda Akad Berikan Wasbang LDKS Saka Wira Kartika di SMAN 1 Prambon Nganjuk

Bahkan di rest area itu bakal dibangun pula panggung terbuka untuk pertunjukan kesenian. Pendopo 49 ini ditarget rampung maksimal dalam 26 bulan ke depan.

“Konsep pembangunan rest area seperti ini baru kali pertama di Indonesia. Dan saya harap ini jadi jawaban atas tantangan dari pak Ganjar,” katanya.

Desain unggulan Pendopo 49 itu antara lain bakal ada 5 pendopo sebagai gambaran lima gunung di Jawa Tengah. Nantinya rest area ini dibangun tanpa mengedepankan profit oriented. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan memang sudah semestinya pembangunan saat ini mengedepankan aspek alam dan sosial, perhatian terhadap usaha masyarakat, tidak terkecuali rest area Pendopo 49 ini.

“Bikin hal lain di jalan tol. Sosial enterpreneur, pemberdayaan UMKM. Sebagai pintu masuk menikmati kearifan lokal, kerajinan, kuliner dan alam Jawa Tengah. Jadi ini etalase bagi UMKM Jateng,” kata Ganjar.

Terkait sosial enterpreneur, Ganjar mengatakan orientasi pembangunan rest area ini tidak melulu berorientasi keuntungan. Namun penyediaan tempat bagi masyarakat untuk menunjukkan kekayaan Jawa Tengah, baik itu kerajinan, kuliner, kesenian maupun alam Jawa Tengah. Jadi anggapan pembangunan tol itu mematikan usaha masyarakat, bisa dibantah.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
1.625 Siswa/Siswi Smp-Smk Dibekali Bela Negara Makodim 0802/Ponorogo

Maka pembangunan yang didesain dengan luas lahan mencapai 10 hektar itu, selain jadi tempat istirahat juga tidak menutup kemungkinan akan jadi destinasi baru yang benar-benar sebagai gambaran Jawa Tengah yang diusung dengan desain modern.

“Seperti di bandara, gabungan dari berbagai ahli, dari seniman sampai arsitektur yang memasukkan Jawa Tengah di bandara Ahmad Yani yang membuat saya tidak bisa komentar,” katanya.

Untuk isian rest area itu, Ganjar menekankan harus diisi produk asli Jawa Tengah. Dari kerajinan, kuliner sampai keseniannya. Namun harus menggunakan sistem modern. “Agar UMKM bisa jalan haru kita seleksi. Dua tahun pertama tidak ada produk asing. Harga jangan ngeprok, bilang jualannya jangan caramu, tapi cara kita. Kualitas bagus harga terjangkau dan semua harus enak,” katanya.
(Humas Jateng/Red)

banner 728x90