Tolak Isu SARA, Kapolres Blora : Kita Semua Saudara.

INFODESA113 Dilihat

BLORA, INFODESANEWS – Berbagai cara dilakukan oleh Kepolisian Resor Blora Polda Jawa Tengah dalam menekan dan mencegah adanya gangguan kamtibmas dan berita hoax di media sosial. Dimana banyak para pelajar dan pemuda yang menjadi korban berita Hoax dan isu provokasi yang berakibat timbulnya kerusuhan.

Seperti yang terjadi baru-baru ini tentang kerusuhan yang terjadi di Papua. Akibat salah paham dan terpancing kabar Hoax mengakibatkan gejolak kerusuhan yang setidaknya makan korban luka-luka maupun kerugian materil lainnya.

Oleh karena itu sebagai upaya meredam suasana, Kepolisian Polsek Blora menggelar pertemuan dengan merangkul para pelajar Papua yang bertempat di asrama “Pancasila” yang terletak di Jalan A. Yani no 19 A, Blora. Rabu, (21/08/2019). Kanit Patroli Polsek Blora Iptu Budi Yuwono bersama Kanit Intelkam Iptu Setyo Udin memberikan himbuan kamtibmas untuk cerdas dalam bermedia sosial. Dengan cara memahami dan menyaring sumber informasi maupun video atau foto yang beredar di medsos yang sifatnya adalah Hoax atau provokasi.

“Kami sampaikan kepada para pelajar Papua ini untuk cerdas menyikapi informasi di media sosial agar tidak terpengaruh dengan berita Hoax.” Ujar Kanit Sabhara Iptu Budi Yuwono.

Sementara itu, Kapolres Blora AKBP Antonius Anang,S.I.K.,MH melalui Kapolsek Blora AKP Agus Budiana,SH menyampaikan bahwa tatap muka tersebut akan terus dilakukan dengan ajakan bahwa semua suku, ras, agama maupun kebudayaan dalam bingkai NKRI adalah bersudara.

“Saya tekankan kepada pengurus dan Pembina asrama warga Papua, bahwa tidak ada perbedaan suku, semua sama karena kita saudara satu bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.

Kapolsek juga rencananya akan melibatkan putra-putri asli papua dalam setiap kegaiatan dengan menampilkan tarian khas daerahnya. Dan mengundang tokoh-tokoh papua dalam setiap diskusi maupun pertemuan forum lain agar tidak terjadi kesenjangan.

“sekali lagi jangan sampai terpengaruh berita Hoax isu provokasi yang sifatnya memecah belah persatuan. Kita semua satu Indonesia dan Bersoudara,” pungkas AKP Agus Budiana.