SOLO, INFODESANEWS | Salah satu Tokoh Eksponen 66 Solo Usman Amirodin meminta penjelasan terhadap gagasan TRISULA WEDHA yang dilontarkan Pencipta Sistem Solusi Nasional Hariono S. Notonegoro di beberapa media nasional, karena konsep tersebut dianggap belum memberikan solusi konkrit. “Saya minta dijelaskan konsep operasionalnya seperti apa tidak dapat memberikan gambaran, jawabnya nanti kalau jadi presiden,” ujarnya pada Jumat (21/4/2023).
Usman Amirodin mengatakan bahwa istilah TRISULA WEDHA pertama kali yang memunculkan adalah Prabu Jaya Baya dalam ramalannya Jaya Baya, yaitu antara lain munculnya Satria Piningit.
“Pertemuan saya dengan bapak Hariono S Notonegoro dengan para aktivis pergerakan dirumah saya beberapa waktu lalu, terkesan ada keinginan maju sebagai calon presiden. Semangat beliau didasari munculnya banyak kegaduhan dalam berbagai aspek kehidupan yang justru muncul dari istana, contohnya politik belah bambu khususnya diinternal umat Islam, membajak partai politik, menabrak konstitusi dan UU, korupsi kolusi dan nepotisme, serta masih banyak kasus kasus lainnya,” ungkapnya.
Menurut Usman, langkah Hariono S Notonegoro boleh dibilang sangat cerdas untuk memperbaiki keadaan yang carut marut. Karena ini dianggap sebagai langkah awal memperbaiki moral dan memberantas korupsi.
“Saya tertarik dengan semangat memperbaiki moral yang saat ini banyak melanda para penyelenggara negara. Sayangnya ketika saya minta konsep yang digunakan untuk membangun akhlaq yang baik, beliau belum memberikan solusi yang konkrit,” tegasnya.
Usman lebih lanjut menjelaskan ketika pihaknya menawarkan dengan menggunakan pendekatan agama nampak kurang mendapat respon.
“Ini saya sayangkan karena bagi saya hanya dengan pendekatan agama yang dijalankan dengan benar akan mampu membangun akhlaq yang baik karena dalam agama ada sangsi akhirat. Saya khawatir seandainya beliau memimpin negara akan mengabaikan peran agama yang bagi saya hanya agamalah yang mampu membangun manusia beradap,” pungkasnya. (red slo)