SRAGEN, INFODESANEWS.COM – Kegiatan pengabdian masyarakat yang di lakukan oleh team pengabdian masyarakat di sentra industri batik Rafida Masaran, melibatkan dosen, mahasiswa dan mitra UMKM dalam kegiatan sosialisasi pentingnya penjualan berbasis digital dan pelatihan doing, facilitating praktek langsung membuat akun-akun media sosial, belum lama ini.
Kegiatan sosialisasi dihadiri para UMKM batik di Pilang, sekitar 25 UMKM dan pelatihan khusus sebagai project dilakukan di Rafida Batik berupa pembuatan akun media sosial. Dr Adcharina Pratiwi, MSi selalu ketua team pengabdian menyampaikan bahwa antusias para pengusaha batik cukup tinggi dalam kegiatan ini, karena sangat sedikit UMKM Batik di Pilang yang memiliki website, media sosial yang lengkap dalam pemasaran produknya. Melalui pengabdian yang dilakukan oleh team dosen dan mahasiswa dari Universitas Slamet Riyadi Surakarta, menjadi pemicu dan loncatan agar memberikan edukasi pemasaran bagi pengusaha batik lainnya.
Naftalia Risa Irfani selaku perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa terima kasih, juga sangat senang dengan kegiatan pengabdian ini, karena dapat berlajar langsung di UMKM, mendapatkan pengetahuan, ketrampilan dan cara-cara menjalankan usaha tentang produksi kain batik.
Kegiatan ini, menurut Agus Subandri. SE, dari Qiana Batik menyampaikan terima kasih telah mendapatkan pengetahuan tentang cara menjual produk melalui media sosial dan mewakili UMKM batik di Pilang, sangat berterima kasih karena pelatihan pembuatan akun-akun media sosial, sangat membantu sekali dalam penjualan produk.
Hal senada juga disampaikan Kristanti Wulandari. SE, pemilik Rafida Batik, sangat berterima kasih UMKM batik dijadikan pilot project dalam kegiatan pengabdian ini, telah dibuatkan akun media sosial dan cara menjual serta menjalankan akun-akun media sosial untuk penjualan batik. “Tentunya dengan kegiatan pengabdian, antara UMKM, dosen dan mahasiswa melalui program pengabdian MBKM dunia kampus dan dunia usaha dunia industri, saling kolaborasi akan menambah manfaat besar bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan UMKM,” pungkasnya (anto/hr)