SEMARANG, Infodesanews.com – Pesona Semarang sebagai salah satu destinasi warga mengais rejeki menyisakan sisi lain dalam fenomena sosial. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasie TSPO Anggie Ardhitia saat mengunjungi pasien yang ditangani kasusnya oleh dinas sosial. TPD menemukan seorang nenek yang dalam kondisi pingsan luka di dagu, hidung, pipi. Pada pelipis tampak sedikit memar. Anggie berharap penanganan kasus orang tua telantar ini bisa tuntas seperti dua kasus sebelumnya, “Kita bawa dulu dari rumah sakit ke panti sementara itu nanti kita usahakan agar diketemukan siapa keluarganya dan segera diambil untuk dirawat sebagaimana mestinya” kata Anggie depan nurse station RS Wongsonegoro Ketileng Semarang semalam (11/11/17).
Kronologi
Seorang nenek dengan sebuah tas berisikan dua lembar pakaian dan sebuah handuk kecil tanpa identitas ditemukan di seputar jalan Saptamarga RT 6 RW 1 Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang. Seorang warga mendapati seorang nenek dalam kondisi tertelungkup (jatuh tersungkur). Dinar Ahmad Nur Rohim (26) warga setempat menemukan ibu tersebut sudah jatuh (posisi tersungkur) pada 10.30 WIB dengan darah yang masih mengalir dari luka kondisi shock langsung dibawa ke rumah salah satu warga.
Saat di rumah warga nenek tersebut sempat mendapat perawatan berupa dibersihkan area luka dan diberi obat luka kemudian dibungkus dengan perban. Dalam waktu sekitar 60 menit nenek tersebut mengalami demam, suhu tubuhnya panas dan oleh warga segera diberikan parasetamol untuk menurnkan demamnya. Karena demamnya tidak kunjung turun warga langsung melaporkan hal tersebut pada ketua RT setempat. Insiden tersebut segera disampaika ketua RT pada PSM wilayah setempar Nur Aulia dan Aniyah. Setelah melihat kondisi korban dirasa perlu mendapat penangan lanjutan secara medis maka segera menghubungi TKSK Tembalang Dwi Supratiwi lalu datanglah ambulan hebat.
Para pekerja sosial masyarakat tersebut bersama kasi Kesos Tembalang Poni Rahmawati mendampingi korban hingga IGD RSUD Wongsonegoro Ketileng. Setibanya di RS Wongsonegoro Ketileng Semarang perawat dan dokter segera merawat korban dan dinyatakan perlu rawat inap. Dalam penanganan kasus tersebut Poni mengambil gambar (foto) korban dan dikirim ke beberapa Babinkamtibmas untuk dilakukan penelusuran di kelurahan terdekat dengan harapan bila ada yang mengenali korban bisa segera menghubungi ke nomor terkait.
Dalam pendampingan para sukarelawan selama di rumah sakit didapati nama suaminya Yohanes Bambang Nurkuat dan Yohanes Sulih Hartanti Wibowo anaknya yang berprofesi sebagai Guru SMA dekat gereja. Korban justru bingung saat ditanya tentang Maria (sebelumnya menyebut nama anaknya Maria saat bertanya pada warga tentang anaknya).
Menurut kesaksian beberapa warga korban sempat bertanya-tanya pada warga perihal anak perempuannya yang mengajar di sebuah SMA yang berdekatan dengan Gereja. Sholeh (35) salah seorang warga setempat menceritakan saat dirinya membuka warung di senin (6/11) pagi dihampiri ibu tersebut. Kepada Sholeh ibu tersebut bertanya tentang anak perempuannya yang menjadi guru SMA Deket Gereja nama anaknya Maria …. (Lupa nama lengkapnya) Saat ibu tersebut ditanya dari mana asalnya dijawab dari Purworejo. Tapi tidak bisa menjawab secara detail tentang desa ataupun kecamatan asalnya. (rifqi/yono)