Tembus Lebatnya Hutan Warga terisolir, Tiga Mobil Hartop Disambut Dengan Adat Para Tokey

INFODESA94 Dilihat

LUWU UTARA(SULSEL), INFODESANEWS – Saking gembiranya masyarakat terisolir Kecamatan Rampi Desa Leboni sambut mobil Hartop dengan Sopir dan krunya hari ini, Minggu(20/10) disambut dengan upacara adat To Rampi dengan Tokey Leboni Yosua Tapu’ Ketua Tokey Bola’ Leboni.

Mobil Hartop milik Haeruddin Yusuf berangkat dari Kota Masamba bulan Juli 2019 dan masuk perkampungan To Rampi Desa Leboni. Perjalanan dalam hutan belantara selama tiga bulan baru bisa masuk di Kecamatan Rampi. Setelah menempuh perjalanan menyusuri hutan belantara selama tiga bulan(Juli -akhir Oktober, Sabtu(18/10) mobil hartop tiga uni masuk di perkampungan Desa Leboni Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel).

Mobil hartop tiga unit ini milik Haeruddin Yusuf  mencoba mobilnya di jalan yang dibuka oleh pak HDdengan membawa semen ke Rampi,

” Bisa kita bayangkan jalan dari kota Masamba Luwu Utara ke Rampi, mobil hartop saja tiga bulan dihutan belantara perjalanan ke Rampi, ” tutur Tokey Leboni Yosua Tapu’.

Kami sangat bersyukur dan berterimakasih ada mobil masuk di kampung kami Leboni Kecamatan Rampi, pegunungan dengan hutan belantaranya, sehingga kami sambut secara adat,” tambah Tokey disambut gembira masyarakat sambil bertepuk tangan.

Sementara itu Salah seorang sopir Noni mengungkapkan bahwa perjalanan didalam hutan tak bisa di ungkapkan perdetailnya, tapi bayangkan saja tiga bulan mengarungi jalanan hutan belantara dengan terjalnya jalanan, turun mendaki dilereng gunung,

” Jalan yang kami  lalui sangat sulit dan penuh tantangan, penuh setia, jujur pada pimpinan kami serta tabah. Kami menyetir mobil dengan penuh kesabaran. Sebab memang merupakan jalur baru yang dipenuhi pepohonan dan semak belukar,” tuturnya.

“ Jalur jalan batas Saluseba Kecamatan Masamba batas Kecamatan Rampi yang hanya berjarak 82 km Sangat sulit dan menantang jalan ke Rampi, kami tiga bulan diperjalanan, kami tidur dihutan, bayangkan saja pak,” tutur Noni sambil meneteskan air matanya pada media ini.

” Kami enam orang satu perempuan untuk temani kami memasak diperjalanan hutan belantara.Bahkan banyak kami meneteskan air mata ditengah hutan kalau hujan dan dingin menggerogoti kami pada makam hari dihutan, “sambung Noni lagi.

Sementara, di Desa Leboni, Haeruddin Yusuf mengungkapkan kegembiraannya pada Sopir dan kru serta Tokey mewakili masyarakat Rampi Desa Leboni karena penyambutan adat pada sopir dan mobil dan terima kasih kepada masyarakat To Rampi yang menyiapkan sarana makanan pada sopir dan krunya serta rumah yang mereka tempati beristirahat.

Kita Ketahui selama berdiri terbentuk Kabupaten Luwu Utara baru kali ini dilalui mobil, masyarakat Rampi hanya minta ke Pemkab Lutra supaya jalanan yang dibangun di PELIHARA, kalo bisa ada skavator standby di hutan bila longsor langsung dikerja, ituji permintaan Tokey dan warga Rampi bos(yustus)

Lihat Dokumen dibawah ini