BLORA, INFODESANEWS – Rapat Koordinasi (Rakor) pendamping profesional se – Kabupaten Blora bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) dan Desa tahun anggaran 2024 yang dilaksanakan di resto Nirwana Jalan Blora – Cepu, Kabupaten Blora. Selasa (17/9/2024).
Kepala dinas PMD, Yayuk windrati mengatakan, pembinaan kepada tenaga pendamping yang ada di Kabupaten Blora ini mengapresiasi kemarin hasil IDM Blora yang sebelumnya desa mandiri 4 sekarang menjadi 14.
“Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) apabila sudah tercapai di desa mandiri, sehingga dapat diapresiasi dan di evaluasi kedepannya pada 2025 ada hal-hal yang perlu dicermati terkait dengan pendataan,” terangnya
Yayuk menambahkan, nanti akan mensupport data terkait dengan kemiskinan ekstrem kalau data itu data sebenarnya, yang paling siap yang bisa digunakan oleh desa terkait dengan perencanaan kalau misalnya data yang statistik itulah survive survei kemudian kembalinya bentuk.
“Di data juga warga desa by name by address, selain itu dalam aplikasi itu sendiri juga sudah ada seperti permasalahan pl-nya harus seperti apa,” ucapnya.
Ia meminta kepada masyarakat untuk mengawal kembali pendataan ekspedisi ini nanti coba kita cek kembali apakah di setiap desa sudah mengandalkan data tersebut.
Kalau misalnya Desa itu nanti sudah ada tingkat ketaatan dari pemerintah Desa terkait dengan perencanaan itu sendiri, otomatis IDM kita akan naik karena permasalahan sudah bisa teratasi dan dari Suistainable Development Goals (SDGs) itu kita jadi tahu sebenarnya untuk mengatasi supaya permasalahan itu bisa teratasi
Selain itu dapat diketahui lingkupnya dari mana, apakah itu kewenangan Desa, Kabupaten atau malah Pusat, sehingga tidak salah dari situ dapat dilihat sebenarnya stunting dan kemiskinan ekstremnya.
“Dikarenakan pendataan sebenarnya komplit aplikasi yang dari Kemendes ada aplikasi juga yang dari Mendagri bentuknya profil, sehingga pendamping dapat membantu karena semua tingkatan dimulai dari situ,” ujarnya
Lanjutnya, InsyaAllah perjalanan untuk bisa memecahkan permasalahan bisa, sedikit demi sedikit karena masalah itu akan bisa selesai apabila treatment-nya tepat. Sebenarnya kalau pendamping bisa, kita itu tidak ada masalah kadang komunikasinya dengan Desa itu bukan bermasalah tapi kadang-kadang ya memang SDM Desa itu tidak semuanya bisa.
Hal yang awalnya membuat cukup sulit adalah pembekalan yang betul-betul hanya satu kali memberikan materinya di awal namun setelah itu ada pelatih-pelatih yang diambilkan dari pejabat administrator hingga PNS, dan itu dari semua kabupaten yang ada di Jawa Tengah sehingga mereka dibimbing terus.
Sehingga saat ini mulai dari perencanaan sampai PKK ada materinya, artinya tahun 2025 harus berkomitmen yang baik, IDM-nya harus meningkat karena target Indonesia emas adalah Indeks Desa meningkat.(SM/Red)