Tagihan Tak Wajar Pelanggan Datangi Kantor PLN

INFODESA, NASIONAL205 Dilihat

LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS |Tagihan pelanggan listrik melonjok hinga 100 persen, Andik (35) warga desa Marga Karya Kecamatan Jatiagung, mendatangi kantor Perusahaan Listrik Negara.(PLN) wilayah setempat untuk mempertanyak lonjokan tagihan listriknya yang tidak wajar.

Menurut Andik, tagihan listriknya melonjak hingha 100 persen itu sudah berlangsung selama 3 bulan terakhir.
“Ini kan tidak wajar biasanya saya perbulannya hanya Rp. 100-120, ini saya harus bayar tagihan sebesar Rp. Rp. 240-265 ribu perbulan.”ujar Andik yang keseharianya sebagai buruh serabutan itu.

Dijelaskan, “Saya juga sedikit kecewa dengan sikap petugas, rupanya kedatangan saya untuk bertemu dengan Kepala Cabang (Kacap) Kantor PLN wilayah setempat tidak diinginkan. Padahal kedatangan saya hanya ingin tau dan minta penjelasan terkait lonjakan tagihan yang saya anggap tidak wajar.”Kata dia pada Infodesanews.com. Selasa (2/12/2020)

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Usai Upacara Bendera, Kasi Intel Kasrem 091/ASN Tunjuk 31 Prajurit dan PNS di Tes Urine

“Setelah saya jelaskan niat saya untuk bertemu dengan pimpinannya, akhirnya saya di izinkan untuk masuk. Namun sayangnya saya tidak dapat bertemu langsung dengan Pimpinannya, melainkan bagian Superveser TE, Fatahilah Rasyid.” imbuhnya.

Dihadapan Rasyit, Andik menunjukan bukti foto.meteran dirumahnya,serta menghitung secara aturan pembayaran pemakaian listrik dirumahnya tersebut,setelah melihat bukti foto meteran, Rasyid menghitung ulang dengan hitungan di Laptop miliknya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Camat Sidomulyo Afendi. SE Membuka MTQ Tingkat Kecamatan

Setelah mengoreksi data yang dimilik Andik dan mencocokan dengan data yang ada di laptop kerja miliknya,Rasyid menjelaskan,bahwa pemakaian bulan kemarin kecil mangkanya,beban di bebankan di bulan selanjutnya.Rasyid hanya mengatakan dia akan mengcroscek ulang data pemakaian listrik milik Andik.

Menurutnya, Penjelasan dari Pihak PLN yang seharusnya melayani masyarakat dengan baik,seolah menutupi apalagi sering terjadi pegawai dari pihak PLN yang sering meminta uang tambahan dengan dalih mengganti meteran biasa di ganti dengan meteran prabayar atau token.”pungkas Andik. (Ronald)