Sosialisasi Kebijakan Melalui Media Tradisional, Lesbumi Gagas Festival Mainan Anak Tempo Dulu

banner 728x90

Lanjutnya, Ia juga menyinggung kemungkinan mengadakan festival permainan anak-anak tempo dulu menjelang Ramadan.

“Kenapa tidak kita adakan festival tetek? Semua peserta harus menggunakan tetek buatan UMKM atau kelompok seni budaya kita. Dengan cara ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi kreatif lokal,” jelasnya.

Lebih lanjut, meski tidak bermaksud mengembalikan budaya sepenuhnya ke masa lalu, Abdulah menekankan pentingnya mengenalkan sejarah dan permainan tradisional kepada anak-anak.

BACA SELENGKAPNYA :  Tinjau Pasar Porda yang Terbakar, Bupati Instruksikan Petugas Segera Rampungkan Pembersihan Sisa Kebakaran

“Di era digital dan kecerdasan buatan (AI) ini, sebaiknya muatan lokal di sekolah tetap ada. Jika permainan tradisional tetap hidup, budaya kita akan semakin indah dan kaya,” katanya.

Acara ini ditutup dengan diskusi interaktif, di mana para peserta mengapresiasi pertunjukan seni jedoran yang ditampilkan pada malam ini dan melihat sambutan luar biasa tadi, kita semakin optimistis bahwa seni budaya tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat. Semoga ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkembangkan kembali tradisi yang pernah mengakar di Blora.

banner 728x90