Singo Barong, Pahlawan Asal Kota Semarang

LIFESTYLE195 Dilihat
banner 728x90

Semarang, Infodesanews.com  – Ratusan peserta Kirab Merah Putih berjalan dari jalan Duku menuju lapangan Pancasila Semarang (01/03/2018) dan dilanjutkan dengan Apel serah-terima merah putih. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Haul Habib Hasan bin Thoha bin Muhammad bin Yahya Kramatjati Semarang. Diungkapkan oleh Walikota Semarang, H Hendrar Prihadi SE MM saat menyampaikan amanat apel.

Dikatakannya bahwa Habib Hasan adalah seorang Ulama besar yang gigih dalam berjuang melawan kolonial, dan karena gigih dan garangnya dalam melawan penjajah maka Habib Hasan bin Toha bin Muhammad bin Yahya mendapatkan julukan Singo Barong. Walikota Hendrar menyatakan bahwa kirab merah putih yang dilaksanakan pada hari ini adalah sebagai sebuah upaya membangun jiwa bangsa Indonesia, “Membangun bangsa, fundamentalnya adalah membangun jiwanya,” ungkapnya, “sehingga untuk membangun jiwa inilah kita melaksanakan kirab dari jalan Duku menuju lapangan Pancasila” imbuhnya. Diterangkan bahwa Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan merupakan salah satu dari kerabat (cicit) Habib Hasan Singo Barong

Saat ditemui usai apel, Hendi menyatakan tidak menutup kemungkinan bahwa nama Habib Hasan Singo Barong akan diajukan sebagai pahlawan nasional. Hal ini diungkapkan bahwa rakyat Indonesia sudah semestinya mengetahui bahwa di Semarang ada ulama besar yang pernah berjuang dengan gigih melawan penjajah sehingga mendapatkan julukan Singo Barong. Saat ditanya perihal kegiatan tersebut belum dilakukan oleh Walikota Semarang sebelumnya, ia jawab hanya karena persoalan komunikasi. di mana antara ulama dengan umaro harus dapat berkomunikasi dengan baik sehingga hal-hal semacam ini dapat terlaksana.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Warga Pematang Pasir Terima Bantuan Sebesar Rp,10 Juta Dari Program Bedah Rumah

Sementara, Pengasuh PP Sunan Gunungpati Ba’alawy Gunungpati Semarang KH Drs M Masroni saat diwawancarai oleh awak media menyatakan rasa syukur dan bangga dengan adanya hal tersebut. Menjawab pertanyaan kemungkinan makam tersebut dijadikan sebagai sebuah objek wisata religi, Masroni menyatakan bahwa hal tersebut menjadi kewenangan nb pemangku kebijakan, yakni pemerintah kota semarang.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Kades Budidaya, Aan Kurniawan Minta Pemerintah Tertipkan Titik Koordinat Batas Desa

Sebelumnya (28/02) khataman Al Qur’an telah dilaksanakan, dan pada pagi hari dilaksanakan kirab merah putih dan apel serah terima merah putih, pembacaan Dalailul Khoirot, dan malam hari diadakan pengajian Akbar yang akan dihadiri oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan, Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Mantan Panglima TNI Jend (Purn) Gatot Nurmantyo, Sultan Hamengkubuwono X, KRT Jayaningrat, Plt Gubernur Jawa Tengah, Raja Kutai Kartanegara, Kapolda Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah, Pengangeng Pangulon Keraton Jogjakarta, Pengageng Panitipuro, Ketua Paguyuban Trah HB II, Gubernur Akpol, Gubernur Akmil dan Direktur PIP. (rif/yn)

banner 728x90