Seleksi Rekruitmen Perangkat Desa Se-kecamatan Jepon Akhirnya Berbuntut Panjang

INFODESA216 Dilihat

BLORA,INFODESANEWS | Seleksi rekruitmen perangkat desa se-kecamatan Jepon akhirnya berbuntut panjang, sejumlah peserta beramai – ramai mendatangi Inspektorat Blora, Senin 08/03/2021.

Masyarakat yang menamakan dirinya “Team Mencari Keadilan” mendatangi inspektorat Kabupaten Blora, guna melaporkan dugaan kecurangan pada saat seleksi ujian perangkat Desa yang dilaksanakan di kecamatan Jepon dengan menggandeng pihak ketiga AKSI Akademi Komunitas Semen Indonesia yang pelaksanaannya berada di Kabupaten Rembang.

Team Mencari Keadilan ini terdiri dari elemen Masyarakat yang mengikuti ujian seleksi perangkat Desa sekecamatan Jepon.

Mulyono sebagai ketua kordinator pelapor dan beberapa orang perwakilan menuturkan diduga banyak terjadi dugaan tindakan kecurangan saat pelaksanaan rekruitmen,

” Mulai dari test komputer hingga ke tidak transparansi nilai dari pihak ketiga selalu penyelenggara kegiatan ujian, ” ujarnya.

” Kami  meminta kepada Inspektorat Kabupaten Blora untuk segera memperoses pelaporan yang di sampaikan dirinya beserta teman – teman terkait dugaan tersebut,” tandasnya saat ditemui infodesanews.

Mulyono juga menerangkan beberapa permohonan kepada pemerintah kabupaten Blora diantaranya Menolak hasil test komputer dan tertulis, meminta adanya transparansi pihak ketiga, menolak adanya dinasti kepemimpinan Desa, menuntut adanya test ulang, dan meragukan kredibilitas pihak ketiga.

” Kami yang dituakan sebagai ketua kordinator meminta juga kepada FORKOM BU ( forum komunikasi Blora utara) agar ikut serta mengawal pelaporan terkait kasus dugaan pelanggaran seleksi perangkat Desa,” ujarnya lagi.

Senada dengan Ketua Koordinator Mulyono, Agus Jumantoro selaku ketua Forkom BU menyatakan Besama Tim mencari keadilan telah mendiskusikan hal ini dari beberapa waktu yang lalu, dan ada beberapa poin penting yang harus disikapi.

” Poin yang menjadi dugaan kami diantaranya kredibilitas pihak ketiga dalam melakukan ujian, diduga adanya kebocoran soal ujian, tidak terbukanya mekanisme penyelenggaraan hasil ujian, sampai dugaan adanya tindakan intimidasi,” ujar Agus.

” maka untuk itu harapan kami sesegera mungkin dilakukannya investigasi aparat terkait tentang dugaan pelanggaran perekrutan perangkat Desa, serta menyikapi pelaporan teman teman dari team mencari keadilan,” harapnya.

” Dugaan Kecurangan ini bukan hanya terjadi di perekrutan perangkat sekecamatan Jepon tetapi juga pemerintah perlu juga meninjau kembali pergeseran perangkat Desa sekabupaten Blora sudah terbukti sesuai prosedur atau tidak,” tandasnya.**Ags/Red