Sekam Sebagai Alternatif Pakan Ternak

INFODESA, NASIONAL365 Dilihat
banner 728x90

WONOGIRI – INFODESANEWS, Walaupun upaya inovatif yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Klunggen Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri belum meraih prestasi juara dan hanya masuk nominator 10 Besar kategori Desa/Kelurahan Paling Inovatif dalam ajang Wonogiri Innovation Award 2020 beberapa waktu lalu (16/12). Namun, upaya menjadikan sekam atau mrambut sebagai alternatif pakan ternak sapi, tetap layak untuk diapresiasi.

Parmi Amy, Pendamping Desa Kecamatan Slogohimo. (Foto: istimewa)

Kehadiran Pemerintah Desa Klunggen di tengah warga dalam upaya pemberdayaan masyarakat terutama petani peternak patut diacungi jempol. Tanpa kenal lelah, kepala desa bersama perangkat desa terus melakukan berbagai upaya agar para petani ternak dapat mencapai derajat kemakmurannya.

“Mayoritas warga Desa Klunggen adalah petani. Maka sudah selayaknya apbila potensi sumber daya alam yang dimiliki kita padukan dengan sumber daya lainnya untuk pemberdayaan masyarakat; khusunya petani ternak. Di sisi yang lain, harga pakan ternak berupa pelet tentu tidak terjangkau petani ternak, belum lagi pada musim kemarau selalu kesulitan pakan. Maka kita lakukan terobosan dan upaya inovatif agar permasalahan pakan ternak dapat diselesaikan,” ujar Lamino, Kepala Desa Klunggen.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Angka Kasus Pasien Konfirmasi Positif Covid-19 di Natar Terus Meningkat

Lamino juga mengakui bahwa upaya yang dilakukan ini tentu belum maksimal maka di waktu mendatang akan terus dilakukan upaya perbaikan dengan memanfaatkan dana desa untuk teknologi tepat guna hingga program budidaya pakan sampai tujuan menjadikan Desa Klunggen sebagai lumbung ternak dapat terwujud.

Salah satu motor penggerak dari unsur perangkat desa adalah Prapto yang merupakan Sekdes Klunggen sekaligus petani ternak sapi. Prapto dengan suka rela berkeliling dusun dan berbagi ilmu kepada petani ternak bagaimana membuat pakan alternatif untuk ternak sapi.

“Bahan baku berupa sekam atau mrambut dicampur dengan gaplek dan umbi kering kemudian kita giling dengan mesin hummer, setelah menjadi tepung lalu kita campur dengan EM4. Selanjutnya kita lakukan pemeraman atau fermentasi selama sehari. Hasil fermentasi itu kita campur dengan air bersih untuk komboran sapi,” urai Prapto.

Perbandingannya kisaran lima kilogram bahan baku dicampur dengan EM4 sebanyak 250 mililiter. Sementara takaran untuk pakan ternak sapi yang ideal per ekor per hari kisaran 5-6% dari berat tubuh sapi. Prapto menambahkan, bahwa EM4 merupakan fermentator pakan ternak untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme menguntungkan dalam pencernakan ternak sehingga akan banyak nutrisi yang dapat diurai dan diserap serta meningkatkan daya cerna pakan.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Ziarah, Tabur Bunga dan Kirab Santri Warnai Hasil Santri Nasional

Pakan fermentasi memang menjadi andalan bagi petani ternak karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya: menambah nafsu makan ternak, mengurangi tingkat kematian bibit, memperbaiki kesuburan ternak, memperbaiki mutu daging dan mencegah bau tidak sedap pada kotoran ternak sehingga kandang menjadi lebih higienis.

“Munculnya inovasi desa berawal dari program bursa inovasi desa di Kabupaten Wonogiri sejak 2018. Setiap kecamatan membentuk TPID yang terbagi dalam cluster di mana Wonogiri timur terkelompok dalam cluster 5 yang terdiri dari Kecamatan Purwantoro, Puh Pelem, Bulukerto, Kismantoro dan Slogohimo,” ungkap Parmi Amy, Pendamping Desa Kecamatan Slogohimo.

Amy menandaskan, desa-desa se kecamatan Slogohimo diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki dan melakukan inovasi untuk menyisasati perkembangan jaman seiring upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan upaya mencapai kesejahteraan masyarakat desa.

(Kun Prastowo/Herki Mahendra)

banner 728x90