Sejumlah Rumah Warga Retak-retak Diduga Akibat Blasting Tambang Batu ONT, Warga Minta Perusahaan dan Pemerintah Memperhatikan Dampak Lingkungan

banner 728x90

LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – Sejumlah rumah warga di Dusun IV Sudul Desa Sukamarga Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan,mengalami keretakan pada dinding dan lantai, yang diduga kuat akibat aktivitas peledakan (blasting) dari tambang batu milik PT Optima Masa Tujuh (ONT) yang beroperasi di wilayah tersebut.

Warga mengaku mulai merasakan getaran hebat setiap kali terjadi peledakan di area tambang, yang jaraknya kurang lebih 1 Kilo meter dari permukiman. Getaran tersebut menyebabkan kerusakan ringan hingga dan berat pada sejumlah bangunan rumah.

“Awalnya hanya retak kecil di pojok dinding, tapi lama-lama makin melebar. Setiap kali ada ledakan, rumah saya bergetar seperti gempa,” ujar Anisa (45), salah satu warga terdampak.

Ia berharap pihak perusahaan dan pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari kegiatan pertambangan ini. Mereka meminta agar dilakukan evaluasi ulang terhadap jadwal dan prosedur blasting, termasuk kemungkinan relokasi warga terdampak atau pemasangan alat peredam getaran.

BACA SELENGKAPNYA :  Sukiyadi Terharu Terima Bantuan Bedah Rumah dari Bupati Nanang Ermanto

“Kami tidak menolak investasi, tapi kami juga ingin hidup tenang. Harapan kami, ada solusi nyata yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tambahnya.

Menurut data sementara dari perangkat desa, setidaknya terdapat 10 rumah yang mengalami kerusakan serupa. Warga telah melayangkan protes kepada pihak perusahaan tambang, namun hingga kini belum ada tanggapan resmi.

Sementara itu Kepala Desa Sukamarga Siandiantori, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi yang dialami warganya. Ia menegaskan bahwa pemerintah desa tidak tinggal diam dan telah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti keluhan warga.

“Kami sudah menerima banyak laporan dari warga terkait kerusakan rumah mereka. Setelah kami cek ke lapangan, memang benar ada sejumlah rumah yang mengalami retak-retak. Kami menduga ini akibat dari aktivitas blasting tambang batu yang jaraknya cukup dekat dari permukiman,” ujar Sianturi, saat ditemui di kantor desa, Jum,at (11/4/2025)

“Kami sudah meminta kepada pihak PT ONT agar menghentikan sementara aktivitas blasting, jika ini masih terus dilakukan tanpa prosedur keselamatan lingkungan maka akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.”tegasnya.

BACA SELENGKAPNYA :  Pengawas SD Negeri Wilayah Candipuro Sosialisasikan Kurikulum Merdeka

Berdasarkan informasi yang diterima redaksi infodesanews.com, peristiwa serupa telah terjadi pada tahun 2020 lalu, kerugian yang timbulkan oleh pengaruh aktivitas peledakan batu dari PT. Optima Nusa Tujuh (ONT) yang di duga kuat kurang mempertimbangkan dari sisi warga tersebut, bukan hanya sebatas material, namun immaterial juga dirasakan warga.

Salah seorang tokoh masyarakat Juma’in (54) menuturkan. Pada tahun 2020 lalu, puluhan rumah warga di dusun setempat mengalami kerusakan ringan hingga kerusakan berat akibat dampak Blasting. Selain rumah warga pun fasilitas umum seperti tempat ibadah dan pendidikan juga mengalami kerusakan yang sama.

“Bukan hanya kerusakan pada pemukiman. Dahsyatnya ledakan dan getaran blasting menimbulkan trauma bagi sebagian besar warga.”kata dia.

Hingga berita ini kami turun belum ada keterangan dan tanggapan resmi dari pihak PT Optima Masa Tujuh (ONT) tambang batu. (red)

banner 728x90