LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Lampung Selatan H. Nanang Ermanto mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan secara virtual.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan dan dipusatkan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Acara berlangsung mulai hari ini, Selasa 21 Juni 2022 hingga Kamis 23 Juni 2022.
Adapun, pada acara Rakernas II PDI Perjuangan kali ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. Joko Widodo yang ke-61 tahun.
Pada kesempatan ini, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Selatan H. Nanang Ermanto didampingi Sekretaris Sahirul Alim beserta anggota DPRD fraksi PDI Perjuangan, mengikuti kegiatan secara virtual, melalui aplikasi zoom meeting dari Kantor DPC PDI Peejuangan, Kalianda, Selasa (21/6/2022).
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, Rakernas II PDI Perjuangan sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 lalu.
“Rakernas untuk tahun 2021, akibat pandemi maka saya undur baru dapat saya lakukan ditahun 2022 ini. Karena seluruh dunia mengalami krisis, utamakan kesehatan. Maka kita mesti bangga, sifat gotong-royong Indonesia tanpa disadari itu tinggi,” katanya.
Sejalan dengan tema Rakernas II PDI Perjuangan, yaitu “Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat” Megawati Soekarnoputri menyampaikan, pembangunan harus mampu menjawab permasalahan rakyat dan mengedepankan 3 pilar yang turun kebawah.
Menurutnya, desa merupakan garda terdepan dalam mewujudkan tujuan ataupun cita-cita Indonesia kedepan. Oleh karenanya, pembangunan harus dimulai dari desa melalui setiap program pembangunan daerah.
“Dalam rakernas ini adalah penguatan desa karena desa itu merupakan tempat dimana rakyat kita itu bergerak betul dari bawah. Bung Karno sendiri mengatakan pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa, sehingga jangan dilupakan itu,” ujarnya.
“Seperti yang saya katakan, mungkin karena sudah lama kita tidak bertemu, saya bisa berpikir dengan baik, apa yang harus kita lakukan untuk Indonesia. Kedaulatan pangan ini harus segera kita eksiskan, lumbung pangan kita, sejahterakan dulu masyarakat, penuhi itu dulu,” ujarnya lebih lanjut.
Sementara, Presiden RI sekaligus Kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, penerapan konsep gotong-royong merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan Indonesia dalam menghadapi kompetisi global.
“Gotong royong adalah perjuangan bantu-membantu bersama, membangun suatu kekuatan bersama. Begitu pula dengan membangun bangsa, kita harus bergotong royong, masing-masing harus berperan dengan keunggulannya,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, lanjut Jokowi, setiap daerah harus mampu mengenali karakteristik dan kekuatan yang dimiliki, terutama dalam membangun kemandirian di sektor pangan, dengan megoptimalkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) pada masing-masing wilayah.
“Tanpa gotong royong kita akan kesulitan menghadapi kompetisi global. Oleh karena itu, kita harus bergotong royong membangun kemandirian pangan, setiap daerah harus memiliki keunggulan pangan masing-masing sesuai karakteristik tanahnya, jangan dipaksa-paksa karena setiap daerah memiliki karekateristik berbeda-beda. Jangan kita paksa keluar dari kekuatannya, karakternya,” ungkap Jokowi lebih lanjut.
Dengan mengenali kekuatan dan karakteristik SDA yang dimiliki oleh masing-masing daerah, lanjut Presiden Jokowi, akan memberikan kemudahan untuk mengembangkan potensi yang ada. Dengan begitu, untuk mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat pada sektor perekonomian akan lebih mudah.
“Kita harus tahu kekuatan kita, batu bara kita mempunyai kekuatan besar, nikel kita memiliki kekuatan besar. Kita harus berani stop ekspor, sehingga nilai tambah ada didalam negeri, lapangan kerja ada didalam negeri. Kalau industrinya ada disini, semua kita dapat,” tuturnya. (Red).