Secara Virtual Duta Swasembada Gizi Lamsel Ikuti Pelatihan Penyegaran Konvergensi Penurunan Stunting

INFODESA479 Dilihat

LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS — Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan, Hj. Winarni Nanang Ermanto mengikuti Pelatihan Penyegaran Konvergensi Penurunan Stunting untuk aksi 4 hingga aksi 8 secara virtual.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Technical Assitance Pool (TAP) Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Untuk Percepatan Penanggulangan Stunting (LGCB-ASR) Regional 2 diikuti Winarni dari Sekretariat Stunting Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (12/8/2021).

Turut hadir dalam kegiatan itu Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lampung Selatan Yani Thamrin, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Joniyansah serta nomor perwakilan OPD terkait lainnya.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Lampung Eka Yuslita Dewi, juga turut diikuti Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung.

Sementara, pelatihan itu mengadirkan tiga narasumber yang menjelaskan terkait aksi 4 hingga 8 pada pelaksanaan konvergensi penurunan stunting.

Pada kesempatan itu, Eka Yuslita Dewi mengatakan, Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan program penurunan stunting sebagai prioritas program. Hal tersebut telah selaras dengan program prioritas dari pemerintah pusat terkait penurunan stunting pada setiap daerah di Indonesia.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Koramil 421-07/Sdm Ajak Warga Cegah Terjadinya Banjir

“Provinsi Lampung telah menjadikan program penurunan stunting sebagai program prioritas. Jadi tentu saja sudah termasuk dalam visi dan misi Pemerintah Provinsi Lampung sekaligus kabupaten/kota yang menjadi lokus penurunan stunting tahun 2021,” kata wanita yang biasa disapa Eka ini.

Lebih lanjut Eka menambahkan, Pelatihan Penyegaran Konvergensi Penurunan Stunting untuk aksi 4 hingga aksi 8 tersebut sangat baik untuk diselenggarakan. mengingat banyaknya kemajuan yang telah dilakukan kabupaten/kota se-Provinsi Lampung pada aksi 1 hingga aksi 4.

“Alhamdulillah, saya mengapresiasi untuk kawan-kawan di kabupaten/kota di Provinsi Lampung karena sudah banyak melakukan banyak kemajuan untuk aksi 1 sampai 4,” ucapnya.

Eka berharap, kegiatan pelatihan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh peserta pelatihan dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Terutama terkait dengan implementasi aksi 4 dan aksi 5 pada jonvergensi penurunan stunting.

“Manfaatkan dengan baik kegiatan ini. Apa yang menjadi kendala dan hal-hal yang ingin kita diskusikan terkait beberapa perubahan regulasi, khususnya untuk kawan-kawan yang ada di kota, bagaimana nanti untuk mengimplementasikan empat dan limanya,” katanya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pemkab Blora Serahkan Bantuan Untuk Bayi Penderita Hydrocephalus

Sementara itu, Team Leader TAP Pusat Kurniawan Zulkarna mengungkapkan, adanya stunting bukan hanya dipengaruhi oleh tingkat kemiskinan seseorang atau masyarakat. Namun kepemimpinan juga karena rendahnya kepedulian akan hal tersebut.

Selain itu kata Zulkarnain, juga dapat disebabkan karena kurangnya koordinasi, konvergensi, konsultasi antar pemangku kepentingan yang menangani permasalahan stunting di masing-masing daerah.

“Anak yang stunting bukan milik orang-orang miskin saja. Tapi banyak juga orang-orang yang punya. Ini karena kurang peduli munculah namanya stunting,” tulisnya.

Oleh karena itu, lanjut Kurniawan, perlu dilakukan pelatihan terkait konvergensi penurunan stunting. Dimana, konvergensi tersebut merupakan manajemen penurunanan stunting dari Delapan Aksi yang dilaksanakan guna mempercepat penuntasan stunting.

Aksi Konvergensi tersebut dilakukan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan dan evaluasi program atau kegiatan.

“Kita tahu lapangan, kita tahu pemetaan di masing-masing lokus. Jika kita ketahui maka kita dorong OPD untuk mensuplay program-program baik dari APBD atau dari pusat,” katanya. (Red)