Rumah Ludes Buat Biaya Bersalin Penderita Hidrocephalus

INFODESA163 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS  — Rumah di jual Siti Masiroh, penderita Hidrocephalus Warga Dusun Wotrangkul Rt 4/Rw 1, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora  untuk Biaya persalianan dan biaya bertahan hidup ala kadarnya.

Kebingungan,  dua bulan lagi rumah Darsih akan diambil sang pembeli. Disaat  sang anak, Siti Masiroh, balita yang baru 6 bulan (Penderita Hidrosefalus) dengan kepala membesar masih belum bisa dirujuk. Sebab masih menunggu Kartu Indonesia Sehat(KIS) jadi terlebih dahulu.

“Belum ada mas(KIS), Kalau Akte dan KK ada,” terang Darsi(orang tua Siti Masiroh) kepada sejumlah media kemarin yang menyambanginya.

Darsih megungkapkan, beberapa waktu lalu memang ada dari Dinas DKK dan Dari Dinas Sosial.

“Bilangnya mau bantu. Segera buatkan KIS. Sampai sekarang belum ada kabarnya,” imbuhnya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
TNI Angkatan Darat Gelar Rapat Pimpinan TA.2021

Lebih lanjut Darsih mengungkapkan Saat ini dia juga bingung. Pertama rumah sudah dijual dan sebentar lagi diambil pembeli. Kedua adalah kondisi sang anak yang perlu penanganan medis.

“Katanya biayanya mahal, Siapa yang kuat, Kemarin waktu lahiran saja harus jual rumah, Sekarang sudah tidak ada yang dijual lagi, Ya pasrah mas,” keluhnya.

Selain itu Darsih menuturkan, hingga saat ini pihaknya juga belum pernah mendapat bantuan pemerintah. Baik BPNT, PKH dan lainnya.

“Saya juga tidak tau mas kenapa saya tidak dapat. Kondisi kami juga seperti ini,” imbuhnya lagi.

Darsi berharap, ada keajaiban bagi anaknya. Asalkan bisa sembuh dia sudah bersyukur. Lebih-lebih ada dermawan atau uluran tangan pemerintah untuk bisa membantu keuangan keluarganya.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Pemkab Lampung Selatan Terus Bersolek

“Yang penting anak saya mas. Bisa sembuh sudah bersyukur. Soal makan tidak kami pikir. Ada nasi dimakan nasi, ada air diminum air. Seadanya saja,” terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto mengaku, Kartu Indonesia Sehat(KIS) yang ditunggu-tunggu memang belum jadi. Sehingga belum  bisa dirujuk ke Semarang.

“Belum mas, nanti kalau sudah jadi tak kabari,” terangnya.

Lilik Hernanto menerangkan, karena belum memiliki KIS, sehingga tidak berani merujuk secara langsung. Sebab biaya untuk perobatan juga mahal. Menurutnya, Siti Masiroh memang menderita Hidrosefalus. Yaitu kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak.***Red

banner 728x90