KUDUS, INFODESANEWS – Dalam pelaksanaan realisasi mengimplementasikan Bantuan Kementrian Sosial RI ke daerah, kabupaten Kudus disaat awalnya sempat banyak keluhan di masyarakat, terkait pembagian wujud sembako yang ada ditemukan kualitasnya tidak sesuai selayak harganya. Juga tudingan terhadap oknum yang ikut “berdagang” komoditi sembako.
Kini, setelah ditetapkannya Kadin Drs.H.Mundir, MM sebagai pimpinan, mekanisme diharapkan tidak ada keluhan.
Bantuan Kemensos, yang angka nominalnya Rp. 200.000, (dua ratus ribu rupiah) per KK tersebut diwujudkan bentuk sembako plus, yakni beras, telur, buah, bahan sayur, bumbu/bawang merah-putih, lombok dan lain-lain, seperti kacang hijau, jagung. Unit pembagi oleh E-Warung, yaitu warung di desa tersebut yang bisa terjangkau oleh warga penerima bantuan. Mekanismenya melalui sistem ATM, kerjasama dengan Bank BNI cabang Kudus.
Setelah warga menerima ATM BNI berwarna merah, selanjutnya menuju ke E-Warung sesuai wilayah desa/kelurahan warga setempat. Kemudian pemilik E Warung akan mencocokan nama pada daftar buku penerima, lalu menggosok Kartu pada mesin gesek ATM, kemudian warga menerima jatah berupa komoditi siap masak untuk dinikmati di rumah. Bahkan bila yang penerimaan buah Pier dan Apel ada juga yang langsung menikmatinya di E warung itu.
Menurut Kepala Dinsos jumlah E Warung di kabupaten Kudus ada 148 toko yang merupakan Mitra dari bank BNI, dan penunjukkan E Warung langsung dari BNI bukan dari Dinsos P3AP2KB, pihaknya hanya melakukan pengawasan saja.
“Jumlah E Warung ada 148 se kabupaten Kudus, dan semuanya Mitra bank BNI termasuk penunjukkannya juga oleh bank BNI, kami hanya melakukan pengawasan saja”, terang Mundir.
Dalam perbincangan singkat antara Kepala Dinas Sosial-P3AP2KB, Drs. Mundir. MM dengan InfodesaNews, didampingi oleh Direktur Paderi (Pusat Analisi Demokrasi Ekononi keRakyatan Indonesia), Bin Subiyanto.M, tergambar bahwa selama bulan juli-agustus, realisasi baik dan lancar.
Saat ditanya berapa KK penerima se kabupaten Kudus, “Iya banyaklah, 148 warung dan rata rata jumlah KK 38.910 seluruhnya”, jawabnya.
Sebuah E Warung di Kelurahan Purwosari, Kec Kota, pak Soekarno, nampak berjubel oleh pengantri, sejak tanggal 10 malam sampai 13 agustus kemarin. Baru landai ketika Tim peneliti datang tanggal 14 Agustus.
“Hal ini menunjukkan efektifitas Langkah Kemensos bermitra dengan BNI”, tutur Bin.S., peneliti ekonomi kerakyatan.
“tapi masih harus memetik beberapa sample di kecamatan lain, yang jauh dari pusat Kota”, imbuhnya.
Demikian Program Kemensos yang terlaksana di Kudus. Secara rutin, E Warung dikunjungi penerima Dana Manfaat, untuk Covid-19, antara tanggal 10 per bulan.
Harapannya Plt. Bupati Kudus, perlu bersama “On The Spot” melihat lagi – langsung, sebagai monitoring berkala. (mu/ Ibnu)