Meski demikian, pertemuan tersebut berjalan alot. Kedua pihak saling mempertahankan argumen tanpa mencapai kesepakatan yang memuaskan. Para petani merasa perjuangan mereka selama ini belum mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah daerah.
Pentingnya Dialog Konstruktif
Situasi ini menjadi gambaran nyata betapa kompleksnya permasalahan harga singkong di Lampung, yang memengaruhi kehidupan ribuan petani. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keputusan konkret yang dihasilkan dari pertemuan tersebut.
RDP ini menjadi pengingat pentingnya dialog konstruktif antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa komunikasi yang baik, masalah seperti ini sulit terselesaikan. Petani berharap DPRD dan Pemprov Lampung segera memberikan solusi yang adil dan berpihak pada mereka, mengingat singkong adalah salah satu komoditas unggulan Lampung yang menopang perekonomian lokal.(Ronald)