PW GP Ansor Jateng Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku Penganiayaan Tokoh NU Kendal

INFODESA84 Dilihat

Semarang, Infodesanews.com – Kasus penganiayaan terhadap tokoh NU di Kendal berbuntut pada adanya tuntutan secara tuntas yang disampaikan oleh pengurus Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Tengah. Hal tersebut dinyatakan seusai menjenguk korban di RSUD Tugurejo Ngaliyan Semarang (19/03/2018). Pihaknya mendesak pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap Rois Syuriah NU Ranting Desa Truko berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan.

Dikatakan oleh Ketua PW Ansor Jawa Tengah, H Sholahuddin Aly bahwa pihaknya menemukan beberapa kejanggalan terkait motif pelaku yang disampaikan polres Kendal dengan motif perampokan. Menurutnya, dari hasil sementara penyidikan pihak kepolisian menyatakan bahwa kasus tersebut dilatarbelakangi modus perampokan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Dia membantah berdasarkan fakta di lapangan tidak ditemukan indikasi yang mendukung kesimpulan tersebut.

“Pertama, pelaku tiba-tiba mendatangi rumah korban dan mengarah ke mobil yang ditumpangi korban.  Kedua, tidak ada percakapan antara pelaku dengan korban, dan pelaku sekonyong-konyong menyabetkan golok ke arah korban. Ketiga, pelaku sama sekali tidak berusaha merebut tas istri korban yang sama-sama berada di lokasi kejadian dan pelaku tidak melukai saksi-saksi perempuan yang berusaha menghentikannya. Keempat, jika memang pelaku berniat menjambret, mestinya dia sudah menyiapkan kendaraan atau tumpangan untuk melarikan diri,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Sholah tersebut.

Selain itu, Gus Sholah juga menemukan fakta lain. Pagi hari sebelum kejadian, pelaku sempat menyampaikan niatnya kepada salah seorang warga. Dikatakan oleh pelaku, bahwa dia ingin membunuh seseorang, tapi siapa orang yang menjadi targetnya tidak disebutkan oleh pelaku. Berdasarkan temuan tersebut, ia mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap secara tuntas dan tidak menyederhanakan isu yang malah tidak mendukung dengan fakta yang sebenarnya.

“Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan dari tim PC GP Ansor Kendal dan bertemu langsung dengan saksi kunci dari pihak keluarga korban, kami menemukan ada indikasi tindakan pelaku sudah direncanakan, entah oleh pelaku sendiri ataukah ada pihak lain yang menyuruhnya,” tandasnya.

Menurutnya, isu yang berkembang di masyarakat itu timbul dari rangkaian peristiwa yang identik. Hal tersebut, membuat siapa saja dapat dengan mudah membuat kesimpulan bahwa kasus tersebut diorganisir oleh pihak tertentu. Sebaliknya, anggapan-anggapan tersebut bisa dipatahkan jika polisi berhasil mengusutnya secara tuntas.

“Bagaimana mungkin orang gila atau mengalami gangguan jiwa bisa menggunakan senjata tajam dan melakukan operasi yang targetnya memilih-milih (calon korbannya)? Pertanyaan ini seharusnya menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut lebih mendalam. Belajar dari kasus-kasus sebelumnya, kami yakin polisi bisa mengungkap kasus di Kendal ini dengan baik,” terangnya.

Untuk mempermudah proses pengusutan, PW GP Ansor Jateng mengawal kasus tersebut dengan mengeluarkan instruksi kepada PC GP Ansor Kendal agar tim khusus yang telah dibentuk dapat terus menggali informasi lanjutan dan sekaligus mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan. Selain itu, pihaknya juga memberikan instruksi kepada para kader Ansor dan Banser yang ada di semua tingkatan di Jawa Tengah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan, terutama gangguan yang mengancam para kiai NU atau tokoh masyarakat.

Informasi terkini, kasus tersebut saat ini tengah dilakukan penyidikan lebih lanjut oleh tim Polda Jawa Tengah. Beberapa kali tim penyidik dari Polda Jateng menemui pihak keluarga korban yang sedang menunggu di RS Tugurejo Semarang. (RQ/Rikza)