BLORA, INFODESANEWS – Proyek nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana berupa pembangunan Bendungan Randugunting seluas ratusan hektar disosialisasikan kepada masyarakat.
Sosialisasi dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di Pendopo Kantor Kecamatan Japah, Rabu (16/1/2019), dengan dihadiri Bupati Djoko Nugroho, jajaran Forkopimda Blora, OPD terkait, Forkopimcam Japah, para Kepala Desa, perangkat dan masyarakat terdampak.
Tidak hanya dari Kabupaten Blora saja, pihak BBWS Pemali Juana juga mengundang jajaran pemerintahan dari Kabupaten Pati dan Rembang dalam kegiatan sosialisasi ini. Pasalnya bendungan yang akan dibangun di Kecamatan Japah ini nantinya untuk irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Kayen (Pati) dan Kecamatan Sumber (Rembang).
Kepala BBWS Pemali Juana, Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT dalam acara sosialisasi itu menyampaikan bahwa pembangunan Bendungan Randugunting ini merupakan proyek strategis nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ada 65 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia sebagai penunjang infrastruktur pertanian. Salah satunya adalah Bendungan Randugunting yang akan dibangun di Kabupaten Blora ini. Kami mohon doa dan dukungan dari Bapak Bupati dan jajarannya bersama seluruh masyarakat untuk menyukseskan proyek besar ini,” ucap Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT.
Sementara itu, Kepala Seksi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana, Wisnu Widoyono, mengatakan bahwa proyek Bendungan Randugunting ini akan memakai lahan seluas 205 hektar yang berada di wilayah dua desa, yakni Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan, Kecamatan Japah.
“Pekerjaan akan dilaksanakan oleh rekanan yakni PT. Wijaya Karya yang akrab disebut WK, bersama dengan PT Andesmont Sakti (KSO) yang kontraknya telah ditandatangani pada 8 November 2018 lalu dengan nilai kontrak Rp 858.798.433.000,00,” ungkapnya.
“Dana sebesar itu bersumber dari APBN Tahun Jamak 2018-2022, dengan waktu pelaksanaan selama 1460 hari kalender dan masa pemeliharaan 365 hari kalender,” lanjutnya.
Menurutnya, bendungan ini berfungsi untuk menampung air hujan pada saat musim penghujan sehingga pada saat kemarau bisa difungsikan untuk irigasi pertanian yang meliputi wilayah Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati.
“Luas genangannya adalah 187,19 hektar dengan daya tampungan normal sebanyak 10,40 juta meter kubik air. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga untuk penyedia air baku yang bisa dimanfaatkan untuk PDAM. Blora akan mendapat jatah debit air 100 liter per detik,” pungkasnya Wisnu Widoyono.