BANYUMAS, INFODESANEWS – Prosesi Kirab Pusaka menyongsong Hari Jadi Banyumas ke 448, Minggu (17/2/2019) berlangsung meriah. Masyarakat Kota Purwokerto dan sekitarnya tumpah ruah di Jalan Jenderal Soedirman. Sejak pagi pulul 8 pagi, mereka menanti Prosesi Kirab Pusaka yang menjadi puncak tradisi peringatan Hari Jadi Banyumas setiap tahun. Upacara dimulai dari Pendopo Wakil Bupati dengan upacara dan penyerahan Tombak Kiai Genjring dari Bupati Banyumas Ir Achmad Husein kepada Suba Manggala dan peraga kirab.
Iring-iringan kirab layaknya pasukan kerajaan membawa empat pusaka kebesaran Kabupaten Banyumas dan foto 30 mantan bupati Banyumas, dalam rangkaian Hari Jadi Ke- 448 Kabupaten Banyumas yang jatuh pada 22 Februari.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Joko Wiyono, mengatakan urutan barisan terdepan adalah Lambang Daerah Pemkab Banyumas, di belakangnya peserta kirab yang dipimpin oleh suba manggala dengan naik kuda diperagakan oleh Kabag Ops Polres Banyumas Kompol Zaenal Arifin . Kemudian diikuti arak-arakan Tombak Kiai Genjring, Keris Nala Praja, Pustaka Mulia Stambul (Al Quran berukuran kecil) dan Keris Gajah Endra dikirab menuju Pendapa Duplikat Si Panji. Sekitar pukul 12.30 Wakil Bupati Banyumas Drs Sadewo Tri Lastiono melakukan palereman pusaka di Pendopo Sipanji Purwokerto.
“Untuk ritual kirab, seperti tahun sebelumnya, prosesi kirab dilanjutkan urutan Foto atau Joli Bupati Banyumas untuk Bupati Pertama Raden Djoko Kahiman diperankan oleh Kakang Mbekayu Banyumas dengan naik kereta kuda, kemudian foto foto Bupati hingga Foto Bupati ke 30 Marjoko. Urutan Bupati ke 31 Ir Achmad Husein beserta istri didampingi Wakil Bupati Banyumas Drs Saedo Tri Lastiono beserta istri berada di tengah rombongan kirab,” kata Joko.
Kirab juga diikuti anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Banyumas, Pimpinan dan anggota DPRD Banyumas, dan para kepala organisasi perangkat daerah yang seluruhnya menggunakan pakaian adat Jawa Banyumasan serta didampingi istri masing-masing.
Selanjutnya rombongan Camat yang ikut serta kirab dengan diikuti barisan kesenian tradisional Banyumas seperti musik kentongan.
Disepanjang perjalanan banyak penonton yang yang mengahadang Bupati dan Wakil Bupati berserta istri untuk sekedar bersalaman dan tidak sedikit yang minta foto bersama.
Salah satu penonton Tati dari Klampok mengaku senang melihat kirab hari jadi. Menurutnya dirinya pada tahun 1999/2001 mengikuti kirab karena menjadi siswa SMKI, dan sekarang dilanjutkan putranya yang sekolah di SMK Nasional Purwokerto
“Saya melihat semakin tahun semakin baik, banyak perkembangan,” katanya
Carisa Aulia Dewati salah satu peraga barisan panah “Srikandi” mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan Hari Jadi Banyumas ke 448
“Kegiatan ini merupakan keikutsertaan saya yang kedua, saya melihat penonton antusias,lebih tertib dan lebih banyak,” katanya.