PURWOKERTO, INFODESANEWS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2019, Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyumas bersama SMP Negeri 9 Purwokerto menggelar kegiatan simulasi bencana gempa bumi, Jumat (26/4/2019) di lapangan sekolah setempat. Ratusan siswa, guru dan warga sekolah ikut terlibat dalam simulasi ini. Kegiatan melibatkan berbagai pihak antara lain, Damkar, Polsek dan Puskesamas Purwokerto Utara, Dewan Amabalan dan PMR SMP Negeri 9 Purwokerto.
Saat terjadi proses belajar mengajar, terdengar suara sirine dan bunyi-bunyian tanda bahaya. Pihak sekolah menerima informasi dan tahu adanya bencana gempa bumi langsung mengintruksikan melalui pengeras suara agar semua warga sekolah untuk berlindung dan menuju dititik kumpul. Pihak sekolah juga minta bantuan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dilanjutkan kepada kepada relawan SAR salah satunya adalah Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka).
Begitu suara sirine meraung-meraung dan intruksi menuju titik kumpul, para siswa mengamankan diri terlebih dulu di bawah meja, berlindung di tempat aman hingga kemudian keluar kelas sesuai jalur evakuasi dengan melindungi kepalanya dengan tas dan barang yang ada. Mereka dengan suasana panik menuju di titik kumpul berupa lapangan yang dinilai paling aman.
Kemudian datang tim kecil Ubaloka Kwarcab Banyumas, untuk melakukan investigasi setelah dinilai korban cukup banyak, dan membutuh bantuan, tim kecil menghubungi posko Ubaloka dan datanglah pasukan Ubaloka dengan jumlah yang besar. Mereka juga menghubungi Polsek dan Puskesmas Purwokerto Utara.
Tim Ubaloka berbagi tugas sebagian mencari korban, sebagian lain menyiapkan tenda, kemudian mengevakuasi korban dengan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Mengingat adanya korban yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, Ubaloka menghubungi petugas kesehatan dan ambulance dari Puskesmas Purwokerto Utara.
Itu sekedar gambaran simulasi bencana yang dilakukan Ubaloka Kwarcab Banyumas dalam Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2019.
Usai kegiatan Ketua Kwarcab Banyumas Banyumas Drs Achmad Supartono, M.Si mengatakan kegiatan yang dilakukan bukanlah tontonan bukan juga sandiwara tetapi bentuk kesiapsiagaan dari Pramuka dan siswa SMP Negeri 9 seandainya sewaktu-waktu terjadi bencana, mengingat bencana gempa bumi kerap melanda Purwokerto.
“Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional kita jadikan hari pembelajaran bagi kita semua, khususnya Kwarcab Banyumas dan SMP Negeri 9 bagaimana ketika menghadapi bencana. Dengan simulasi ini, jika terjadi bencana ada gambaran sehingga bisa minimal melindungi diri dan bagaimana harus bertindak untuk mengurangi korban. Bagi Ubaloka ini menjadi sarana berlatih agar terasah ketrampilanya. Namun demikian kami berharap ini hanya latihan dan latihan semoga bencana tidak pernah terjadi. Namun kami dibawah pengendalian BPBD, Pramuka Banyumas siap membantu masyarakat,” kata Partono
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Purwokerto Ibnu Taviv Martapa, S.Pd mengatakan bencana datang tidak bisa diprediksi, maka evakuasi mandiri harus dikenalkan dan dilatih sejak dini agar mereka bisa menyelematkan diri sendiri. Tentu harus ada kewaspadaan dan kesiapsiagaan lebih tinggi jika bencana melanda.
“Simulasi bencana seperti ini sangat bermanfaat agar anak-anak tahu, seandainya nanti menghadapi keadaan yang darurat, sehingga tidak panik dan menuju lokasi aman, karena akan ditangani baik oleh Ubaloka, BPBD, Damkar dan petugas kesehatan. Kegiatan ini semoga bisa dilaksanakan di berbagai tempat untuk meminimalisir korban seandainya terjadi bencana,” kata Taviv