BANYUMAS, INFODESANEWS.COM – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Banyumas kenalkan aneka ragam permainan dan makanan tradisional kepada anak didik dan masyarakat luas melalui kegiatan jalan sehat dan festival makanan tradisional Sabtu (23/2/2019), di Alun-alun Purwokerto. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Baden Powell Day tahun 2019.
Sebagai kabupaten yang menjadi satu tujuan kunjungan wisata, namun masyarakat Banyumas belum banyak mengetahui beranekaragam budaya dan kuliner khas kabupaten Banyumas. Seperti halnya olahraga tradisional masyarakat seperti mande, bentik, panggal, membuat kupat, memasang iket dan kotekan lesung. Permainan tersebut saat ini sudah jarang dijumpai dan dimainkan oleh masyarakat.
“Era sekarang permainan tersebut kembali dirindukan oleh orang tua dan ingin diketahui oleh generasi sekarang. Tempat wisata dengan suguhan permainan dan makanan tradisional kembali diminati, maka sebagai warga Banyumas, Pramuka ingin kembali memasyarakatkan permainan dan makanan tersebut, untuk melestarikan dan mendukung wisata Banyumas” kata Ketua Kwarcab Achmad Supartono.
Tak sampai disitu saja, berbagai makanan tradisional yang disajikan terasa menggoda lidah. Makanan tersebut disediakan oleh Kwarran se Kwarcab Banyumas. Berbagai makanan tradisional ada jenis jajanan pasar, antara lain sepertu ciwel, cenil, inthil, grontol, krawu, klepon, srabi, awug – awug dan naga sari.
Jenis gorengan tersedia antara lain themplek, mendoan, ondhol dan lainnya. Juga tersedia jenis makanan yang digodhog seperti gedhang godhog, kacang godhog, dan lain – lain.
Salah satu peserta dari DKR Baturraden, Maysi mengakui keenakan dari makanan khas Banyumas.
“Saya melihat banyak makanan yang baru saya lihat, karena saya dari Bandung. Beberapa makanan bentuk dan rasanya unik, tetapi secara umum enak,” katanya
Hak senada disampaikan Desi yang menemukan beberapa makanan yang tidak ditemukan di Pasar.
“Karena belum pernah melihat jenis makanan yang disajikan, sebelum makan harus mencicipi dulu, ternyata enak enak makanannya,” katanya.
Zulfikar salah satu peserta benthik mengaku pernah melihat tetapi belum pernah bermain. Menurutnya dirinya masih kesulitan ketika diberi kesempatan bermain namun setelah beberapa kali mencoba mulai bisa.
“Seru juga bermain benthik,” katanya singkat.
Selain itu yang paling ramai mendapatkan sambutan adalah kotekan lesung dan lomba keprok wong Banyumas.
Kotekan lesung dari beberapa kwarran menampilkan timnya ada yang sudah tua tua seperti dari Kwarran Rawalo, para pembina dari Kwarran Baturraden ada juga yang menampilkan dari Pramuka penggalang dari SMP Negeri 3 Kalibagor