SURAKARTA, INFODESANEWS | Kasus robohnya bangunan kios dua lantai di kawasan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, pada Senin siang (30/12), kini tengah diselidiki oleh aparat kepolisian. Insiden tragis ini menyebabkan satu pekerja meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka setelah tertimpa reruntuhan.
Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Sudarmiyanto, menjelaskan bahwa pihaknya bersama jajaran Polsek Pasar Kliwon terus menyelidiki kejadian ini. Dugaan awal mengarah pada kelalaian pemilik bangunan, Abdul Latif, yang diduga mengabaikan faktor keamanan demi menekan biaya konstruksi.
Menurut keterangan saksi yang telah diperiksa, kesalahan perhitungan dalam pemasangan balok besi menjadi salah satu penyebab utama bangunan roboh.
“Dari pengakuan beberapa saksi, tembok atas ambruk karena jumlah balok besi yang terpasang tidak sesuai. Seharusnya menggunakan 10 balok besi, namun hanya dipasang delapan sesuai permintaan pemilik bangunan,” ungkap Sudarmiyanto, Kamis (2/1/2025).
Lebih lanjut, pekerja konstruksi sebenarnya telah mengingatkan pemilik mengenai pentingnya memasang balok besi sesuai spesifikasi. Namun, peringatan tersebut diabaikan.
“Fondasi menjadi tidak kuat, ditambah lagi lantai atas dipenuhi bahan bangunan yang menambah beban,” tambah Sudarmiyanto, mewakili Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka. Penyidikan sementara telah memeriksa empat saksi, termasuk pekerja yang selamat. Sementara itu, Abdul Latif, pemilik bangunan, belum dimintai keterangan karena masih menjalani pemulihan setelah turut menjadi korban dalam insiden tersebut.
“Nantinya akan dilakukan pendalaman untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kelalaian dari pemilik bangunan,” jelas Sudarmiyanto.
Insiden tersebut terjadi saat para pekerja tengah melakukan pembangunan lantai dua kios. Tiba-tiba, tembok atas runtuh dan menimpa para pekerja serta pemilik bangunan. Sebanyak tujuh korban segera dilarikan ke RSUD Bung Karno. Sayangnya, seorang pekerja tidak dapat diselamatkan.
Polisi terus mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi untuk menemukan penyebab pasti insiden ini.
“Kami berharap kasus ini dapat segera terungkap sehingga menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam pembangunan,” tutup Sudarmiyanto. **(Her/Redslo).