TABANAN – Seni pertunjukkan Calon Arang serta digelarnya berbagai acara baik Seni , Budaya ,Tradisi dan didukung UMKM yang bertujuan bangkit dan menggeliatnya kembali sektor pariwisata, Minggu (30/30/22).
Bertajuk dengan hari Sumpah Pemuda ke 94 kita rangkul semua komponen masyarakat untuk memperdayakan potensi dan SDM para Generasi Muda ,sekaligus membangkitkan kembali talenta para generasi muda baik di bidang Seni,Budaya dan Tradisi sebagai Hasanah Budaya Bangsa .
Termasuk digelarnya cerita Calon Arang menurut Pendamping Rekor MURI Drs.l.Wayan Sudiara sekaligus Mantan DPRD Bali menjelaskan ,bahwa khususnya Bali yang kental adat budaya dan tradisi .” Seperti tari kecak yang begitu spektakuler dan sudah mendunia pada satu hari lagi yang tak kalah spektakuler di Pulau Bali” Jelasnya
Menurut Drs .l.Wayan Sudiara Mantan DPRD Bali periode 2014- 2019 , Seni pertunjukan seni Calon Arang yang di perkirakan muncul tahun 1825 atau pada zaman Kerajaan Klungkung. Seni calon berlatar era Prabu Airlangga ( 1009-1024 ) dari Kerjaan Kahuripan Jawa Timur.
“Lanjut, Drs. I Wayan Sudiara Pendamping Rekor MURI sekaligus Mantan Anggota DPRD Propinsi Bali yang menerimapenganugerahan penghargaan Rekor MURI Indonesia Perguruan Seruling Dewata dan Pasraman Mandala Suci(Calon Arang).
Pentas Cerita Calon Arang ini melibatkan 108 peserta ( watangan ).” 2 penghargaan MURI yaitu Seni Pencak Silat tertua SERULING DEWATA sabet 1 penghargaan MURI , dan Calon Arang 1 Penghargaan MURI”, kata Drs. I Wayan Sudiara.(@Gus)