LUWU UTARA(SULSEL), INFODESANEWS – Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit tak menentu dan selalu mengalami penurunan. Petani Kelapa Sawit di Luwu Utara mulai resah. Bahkan di Kecamatan Sabbang Selatan petani Sawit H.Nasir bakar pohon sawitnya, untuk menanam Jagung yang menjanjikan setiap panen harga terus naik jagung ini.
H.Nasir sengaja membakar kebun sawitnya lantaran hasilnya sudah tidak bisa diharapkan untuk menutupi kebuhan rumah tangga setiap hari.
“Harganya disini tidak menentu atau anjlok per kilogram pak, lebih baik saya tebang dan menanam jagung yang menjanjikan harganya tiap panen,” H.Nasir pada media ini, Sabtu(14/9/2019).
Menurutnya, harga yang sangat rendah itu menyebabkan petani sudah tak bisa berpenghasilan yang layak, sebab harga penjualan hanya bisa menutupi pembelian pupuk yang harganya cukup mahal.
“Kami sudah menderita bertahun-tahun, akibat harga yang terus menerus mengalami penurunan, kami sudah tidak tahan terpaksa ditebang saja,” kesalnya, seraya menambahkan, niat baik menanam kepala Sawit dengan tujuan mendapatkan kesejahteraan. Namun Harga kelapa sawit anjlok. Itulah saya tebang dan bakar.
Sementara itu, Sekretaris Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Luwu Utara, Mahmuddin mengatakan, secara nasional harga TBS memang mengalami penurunan, hal tersebut diakibatkan naiknya pajak impor sejumlah negara tujuan CPO.
“Semestinya, harga TBS naik seiring menguatkan mata uang dollar terhadap rupiah, tapi yang terjadi malah sebaliknya, harga terus mengalami penurunan,” tukasnya.(yustus)