KUTAI KARTANEGARA, INFODESANEWS | Bertempat di ruang serbaguna kantor bupati yang berada di Jalan Wolter Monginsidi kelurahan timbau kecamatan Tenggarong komandan Kodim 0906 Kukar Letkol Czi Damai Adi Setiawan S.I.P M.I.P hadiri kegiatan paparan naskah hasil riset 1 macan dalam rangka latsitardanus ke-44 tahun 2024, Rabu 29/5/24.
Kegiatan paparan naskah hasil riset 1 macan tersebut turut diikuti oleh perwakilan Babinsa yang ada di jajaran Kodim 0906 Kukar di mana riset tersebut untuk meningkatkan strategi serta pengembangan usaha budidaya ikan nila melalui pendekatan ekonomi lokal guna mendukung program Kukar idaman diantaranya adalah inovatif, berdaya saing dan mandiri khususnya di wilayah kecamatan Loa Kulu.
Kolonel Kav. Teddy Firmansyah selaku Paban PPM Akademi TNI menyampaikan bahwa sebagaimana kita ketahui bersama riset sosial merupakan salah satu kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh para taruna tingkat 4 Di mana para taruna telah menjalankan kegiatan riset sosial yang bertujuan untuk melatih kemampuan meneliti secara keilmuan terhadap berbagai permasalahan yang ada, latihan penelitian ini tidak hanya menjadi sarana pendidikan bagi para taruna akan tetapi juga diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang berharga bagi pemerintah daerah setempat dengan demikian hasil riset ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat tuturnya
Saya berharap kepada para peserta laksidanus agar tetap semangat dan ikuti apa yang diperintahkan serta taati aturan-aturan yang telah ditentukan oleh para pengasuh imbuhnya.
Mewakili Bupati Kukar Ahmad Taufik Hidayat selaku asisten 1 di bidang pemerintahan dan kesejahteraan membacakan sambutan dari Bupati Kutai Kartanegara yang berisikan kehadiran para taruna merupakan sebuah kebanggaan karena kegiatan laksitarda bukan hanya sekedar latihan tetapi juga menjadi wujud nyata di dalam pengabdian di masyarakat.
Kegiatan latsitardanus merupakan sebuah proses pembelajaran yang mendalam tentang nilai-nilai kebhinekaan di mana para taruna yang berasal dari berbagai latar belakang suku agama dan budaya belajar untuk hidup berdampingan saling menghargai dan bekerja sama, ini adalah pembelajaran berharga tentang bagaimana keberagaman yang dapat menjadi kekuatan dalam mempersatukan sebagai suku selain itu para taruna juga mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai kondisi ipoleksosbud tersebut di Kabupaten Kutai Kartanegara karena bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan dapat mempelajari kearifan lokal tutupnya.