Pemerintahan Blora Surati Ganjar Parnowo Terkait PTM

PENDIDIKAN153 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS | Tekat Pemerintah Kabupaten Blora sepakat akan mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP, terkait permohonan izin penyelenggaraan pendidikan dengan pertemuan tatap muka (PTM) secara bertahap di sekolah.

Dok. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Bapak Hendi Purnomo,S.STP,MA

Keputusan ini disampaikan Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si setelah memimpin rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan PTM dengan Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, MKKS, Kepala Kemenag, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dan perwakilan seluruh kepala sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK, Senin siang (15/3/2021) di ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora.

“Setelah kami mendengarkan seluruh masukan dari stakeholder terkait, mulai Kadinas Pendidikan, perwakilan Kepala Sekolah, guru, hingga Dinas Kesehatan. Kita sepakat untuk segera memulai pertemuan tatap muka secara bertahap. Tentu saja akan mengirimkan surat izin terlebih dahulu kepada Pak Gubernur,” ucap Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Kemanusiaan Jajaran Kodim Blora Menggelar Bhakti Sosial Donor Darah

“Jadi suratnya nanti saya tanda tangani dan diketahui perwakilan stakeholder terkait bahwa ini merupakan hasil kesepakatan bersama. Untuk mulai nya tanggal berapa, kita nanti nunggu balasan Pak Gubernur terlebih dahulu,” sambung Buupati.

Menurutnya di Jawa Timur seperti di Kabupaten Banyuwangi sudah mulai melaksanakan PTM secara bertahap, dan Blora siap menjadi Kabupaten pertama di Jawa Tengah yang ingin melaksanakan PTM secara bertahap.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Tim UMS Adakan Pelatihan Digitalisasi Marketing Bersama UMKM Gading Sukowati Plumbon Sambungmacan Sragen

“Berdasarkan pantauan perkembangan Covid-19 di gugus tugas Kabupaten Blora, tren nya mulai menurun dan sudah tidak masuk zona merah. Meskipun begitu penyelenggaraan PTM nanti harus tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Teknisnya nanti akan dibahas bersama,” pungkasnya.

Menurut Bupati, sudah satu tahun anak-anak belajar di rumah secara daring dan dinilai tidak efektif karena banyak kendala. Khususnya di wilayah pedesaan, desa hutan, yang berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan banyak yang susah signal, dan orangtua sudah angkat tangan. (Tim Liputan Prokompim)

banner 728x90