SULSEL, INFODESANEWS – Tempat Pelayanan (TP) Saluampak Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS) terus mendorong kewirausahaan dengan tujuan untuk menumbuhkan perekonomian anggotanya. Salah satu tantangan kewirausahaan yang umumnya dialami masyarakat dan terkhusus yang muda dan baru berumah tangga yakni, akses permodalan.
Saat ini, ada begitu banyak saluran untuk mendapatkan modal mulai dari dunia perbankan hingga teknologi financial seperti pinjaman daring. Dari beragam pilihan itu, ada pula Credit Union (CU) Sauan Sibarrung yang bisa menjadi pilihan karena memiliki sejumlah keringanan dan manfaat lainnya.
Sangayoka atau aktivis, satu dari sekian banyak aktivis (Sangayoka) dan Pande mengatakan bahwa, Credit Union Sauan Sibarrung (CUSS) yang berpusat di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan sudah mempunyai 14 Kantor Tempat Pelayan.
” Kantor Tempat Pelayananan yakni, di Kota Pare-Pare dan di Toraja yakni, di Mengkendek, Makale, Sangalla’, Rembon, Rantetayo, Sanggalangi, Rantepao dan di Deri. Sedang di Luwu Raya ada di Padang Sappa (Luwu), Palopo, Saluampak (Luwu dan Luwu Utara), Bone-Bone (Luwu Utara) dan di Rante Tiku Kabupaten Luwu Timur,” sebut panitia pelaksana yang juga pande dimana sudah 4 (empat) bulan berturut-turut menggelar Edukasi Dasar dan Pendidikan Financil Literacy (kecakapan keuangan) mulai bulan April, Mei, Juni, Juli 2024, Yustus Bunga pada media ini, Kamis 18 Juli 2024.
Masih dia menambahkan bahwa edukasi dasar ini digelar 2 (dua) hari yakni, Kamis 18 hingga Jumat 19 Juli 2024 di teritori Desa Dandang, Dusun Pangalli Kecamatan Sabbang Selatan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan.
Fasilitator edukasi dasar Thomas Minggu yang juga Pande dan Sangayoka Pritno serta bagian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) TP Saluampak Johanis Pabiban menuturkan bahwa, lembaga tersebut tidak hanya berbicara tentang menabung dan meminjam, tetapi ada nila-nilai lain, termasuk pendidikan Literasi Financial atau Kecakapan Keuangan yang memberikan pemahaman baru bagi anggota dalam mengelola keuangan.
“ Mereja juga dilatih untuk mengenal aset, dan mengelola demi meningkatkan taraf hidup anggota,” sebutnya.
Sementara itu, terkait pinjaman pengembangan ekonomi anggota, menurutnya salah satu hal positif dari Credit Union adalah tidak adanya penalti jika melunasi pinjaman lebih cepat dari tenor yang disepakati. Dari sisi balas jasa pinjaman pun dihitung menurun alias tidak flat, seiring dengan semakin mengecilnya pokok pinjaman.
Tentu masih banyak yang bingung memahami apa itu Credit Union. Di Indonesia, gerakan ini berbadan hukum koperasi persisnya koperasi kredit.
Namun, Credit Union (CU) memiliki koordinasi organisasi dari level primer hingga dewan CU internasional. Selain itu, CU memiliki filosofi khasnya yakni, swadaya, solidaritas kerja sama dan saling percaya serta pendidikan. Filosofi itu terwujudkan dalam produk pelayanan yang berkaitan dengan simpan pinjam, pendidikan dan iuran solidaritas.
Masih fasilitator edukasi dasar bahwa, swadaya bermakna, segala dana yang diedarkan berasal dari tabungan para anggota. Credit Union tidak diperbolehkan mengakses dana dari luar untuk menjalankan roda bisnisnya. Dengan demikian, tentu saja para anggota merupakan pemilik dari lembaga tersebut,” tuturnya.
Pelayanan peminjaman pun hanya ditujukan kepada anggota. Haram namanya meminjamkan uang kepada pihak yang bukan anggota. Selain itu, karena dana yang dipinjam adalah milik bersama, diharapkan agar bisa dikembalikan dengan tepat waktu.
Masuk Credit Union Sauan Sibarrung, sama seperti belajar menabung karena hal tersebut adalah poin utama yang ditekankan kepada anggota. Praktiknya, untuk bisa mengakses pinjaman, seseorang harus menabung terlebih dahulu.
” Di sinilah terjadi perubahan pola pikir karena pada umumnya menabung tidak dianggap penting alias bukan prioritas. Biasanya orang menabungkan uang sisa belanja. Artinya, pendapatan sekian, kemudian dibelanjakan sekian, jika ada sisa baru ditabungkan. Akibatnya, menabung bukan menjadi sesuatu yang terencana,” sebut fasilitator kedua Pritno.
Adapun filosofi lainnya adalah solidaritas. Tidak hanya berurusan dengan menabung dan meminjam, CU juga mengajar kepedulian sesama anggota dalam bentuk skema iuran solidaritas untuk meringankan beban anggota lain apabila terkena musibah.
Yang umum ada di CU Sauan Sibarrung ada dua jenis iuran solidaritas yakni, kesehatan dan kematian yang dibayarkan sekali setahun. Mekanisme solidaritas ini pernah disalahpahami oleh pihak kepolisian yang mengira bahwa CU telah menjalankan praktik asuransi, ini pernah terjadi di Kalimantan Barat, dulu, red).
Sedangkan filosofi pendidikan adalah elemen penting yang membedakan Credit Union (CU) dan koperasi kredit lainya dan bank sebagai sesama lembaga keuangan.
Sementara staf bagian Diklat yang akrab disapa Hans mengatakan bahwa, tujuan pendidikan untuk melahirkan kesadaran mengenai masalah yang membuat perkembangan diri individu stagnan, sadar mengenai masalah ekonomi dan sosial di masyarakat dan sadar mengapa harus bersolidaritas dengan sesama komunitas masyarakat dalam CUSS.
Dengan pendidikan atau edukasi, diharapkan anggota menjadi ideologis dan aktif, mengerti untuk apa bergabung dengan CU dan tahu fungsi simpan pinjam di CU.
Credit Union umumnya menerapkan tiga jenis pendidikan yakni, pendidikan dasar berupa analisis sosial, sejarah CU, motivasi termasuk literasi keuangan dan penyegaran.
Dihubungi terpisah media ini via whatsapp, manager TP Saluampak CUSS Gusty Walesa Pasa’ti mengatakan, anggota Credit Union Sauan Sibarrung yang berbasis di Toraja, Pare-Pare dan Luwu Raya mengakui pentingnya pendidikan seperti literasi keuangan.
“Salah satu yang dipelajari adalah neraca keuangan. Ini penting karena selama ini kita tidak sadar pendapatan kita habis begitu saja. Ada teknik mengatur uang. Hal penting lainnya adalah menghitung aset-aset yang kadang kecil tapi sebenarnya berharga,” imbuhnya.** Beny/Yus.