Pekerjaan Rabat Beton, Desa Sukamaju Diduga Tidak Sesuai

INFODESA138 Dilihat

Lampung Selatan, Infodesanews–Pembangunan Jalan rabat beton di Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Diduga asal jadi.

Pasalnya Pembangunan rabat beton yang menggunakan DD tahun 2018 tahap II itu nampak bergelombang dan tidak sesuai Spesifikasi

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Infodesanews.com, pembangunan infrastruktur berupa jalan rabat beton, sepanjang 200 meter dengan ketebalan 0,8 Cm. yang mengunakan Dana Desa (DD) 2018 tahap II tepatnya di Dusun Sukamandi Desa Sukamaju Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Diduga tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB)

Sedangkan di dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) jalan dengan luas 1,5 meter semestinya dengan ketebalan 0.10 meter.

Kondisi jalan yang bergelombang dan tidak sesuai dengan spesifikasi membuat masyarakat sekitar kecewa.  “Kami bersyukur jalan ke kebun di bangun, tapi jangan asal jadi seperti ini” ujar Yacob (40) warga sekitar, Jumat (21/9).

Dijelaskannya, anggaran pembangunan jalan rabat beton menggunakan DD yang merupakan uang rakyat. Sehingga masyarakat ikut bertanggung jawab mengawasi dalam pengelolaan dana desa tersebut.”Kami ikut mengawasi dalam pengelolaan DD, termasuk dalam penggunaannya,” kata dia.

Hal senada diungkapkan Usman (35) warga sekitar, jika pembangunan rabat beton di dusun Sukamaju, tidak saling terhubung atau terputus.  “Jalan dibangun tidak terhubung, didepan 10 meter dibelakang 200 meter,” kata dia.

Terputusnya pembangunan jalan tersebut, membuat sebagian ruas jalan masih banyak yang rusak. “Kami bingung, kenapa tidak sekalian saja dibangun biar tidak terputus putus,” jelas Usman.

Sementara itu, Kepala Desa Sukamaju, Absorihim, membantah bahwa pekerjaan rabat beton yang di kerjakan tidak sesuai Spesifikasi

“Pembangunan itu sudah kami kerjakan sesuai spesifikasi dan RAB, kalaupun ketebalan ada yang 0,8 Cm, itu tidak semua, mungkin ada titik yang kurang pas bahkan ada yang 11 Cm,” bantah Absorihim.

Menurut Absorihim, terkait pembangunan yang terputus, itu bukan terputus tapi emang masarakat yang minta tempat pengecoran disitu, dan yang mengerjakanya pun masarakat,

“Yang tadinya panjang cuma 43 meter dengan lebar 2,5 meter,  ini menjadi 54 meter panjang dan lebar 2 meter,  karna masarakat tidak mau halaman rumah nya terlalu sempit.

“Dan juga ada jembatan kalau kita sambungkan kemungkinan lebar jalan cuma 1 meter Bang.

“Itu semua hasil kesepakatan masarakat dan yang terputus, itu bukan terputus tapi beda tempat. “kata dia pada Infodesanews melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/9)   (SG/Slmt)