Peduli Stunting, Perwathin Sanggar Solo Bagikan Telor dan Susu Gratis di Kelurahan Punggawan

SOLO-INFODESANEWS.COM|Pemerintah menargetkan menurunkan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, dan salah satu elemen strategis untuk mencapai target itu adalah adanya kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu).

Oleh karena itu, dalam rangka membantu program pemerintah terkait pemenuhan gizi masyarakat, Persatuan Warga Theosofi Indonesia (Perwathin Sanggar Solo) memulai rangkaian kegiatan pembagian susu gratis untuk warga di wilayah kelurahan RW VI Punggawan Banjarsari Surakarta, Senin (18/3/2024).

Wakil Ketua Perwathin Sanggar Solo Drs. Suyanto menyerahkan kotak paket susu dan telor kepada salah satu pengurus Posyandu RW VI Ibu Narsono. (Foto.dok)

Wakil Ketua Perwathin Sanggar Solo Drs. Suyanto mengatakan dimulainya kegiatan pembagian susu gratis, bubur kacang hijau dan telor itu dilakukan di Posyandu RW VI bersama warga dan pengurus Perwathin. “Kegiatan ini bagian dari mensukseskan program makan siang dan susu gratis dari paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Menurut Suyanto, program ini merupakan program jangka panjang dan juga berkesinambungan untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, dan juga melakukan pencegahan stunting secara dini.

“Kemarin sempat dibahas juga masalah stunting, jadi yang kita lakukan adalah justru penanganan lebih dini lagi. Karena anak-anak usia berkembang yang kita berikan makan siang dan susu gratis,” tambahnya.

Ia menjelaskan program ini sangat bagus karena sudah sesuai dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 233. “Saya yakin jika Ibu – ibu menyusui anaknya 2 tahun penuh maka stunting akan hilang dan anak- anak menjadi hebat dan cerdas,” tandasnya.

Dikatakan, pemenuhan gizi seluruh anak balita maupun usia sekolah merupakan investasi jangka panjang bagi generasi selanjutnya. Suyanto menilai para pelajar hingga remaja diharapkan dapat mendapatkan cukup gizi sehingga dapat tumbuh dan berkembang sebagai warga dewasa yang produktif.

Dengan meratanya calon orang tua produktif dengan gizi cukup tersebut, diharapkan berpengaruh pada kelahiran bayi sehat nantinya. Selain ditujukan untuk mengantisipasi stunting dan meningkatkan gizi masyarakat secara umum, pembagian makan siang dan susu gratis juga berdampak pada ekonomi masyarakat.

“Ini bukan aksi semata mata program kesehatan tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat begitu juga dengan lingkungan di mana orang tua dalam hal ini ibu ibu diberikan pemahaman terkait dengan asupan gizi anak-anak,” ucapnya.

Suyanto menyebut bahwa nantinnya Perwathin juga berencana menggelar pembagian susu gratis ini di wilayah kecamatan Banjarsari bahkan se Solo. (Redslo)

Berita Terkait

Baca Juga