SEMARANG, Infodesanews.com – Prosedur keselamatan merupakan bekal utama bagi relawan kemanusiaan. Aksi heroik yang membahayakan jiwa korban atau pelaku pertolongan pertama harus dihindari. Memperhatikan pentingnya hal tersebut Dinas Sosial Kota Semarang melalui bidang rehabilitasi sosial dan seksi disabilitas bekerjasama dengan KSD (Komunitas Sahabat Difabel) mengadakan pelatihan savety code.
Kegiatan yang diikuti oleh 70 orang relawan dari unsur TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), PSM (Pekerja Sosial Masyarakat), TPD (Tim Penjangkauan Dinsos) dan Sahabat Difabel Kota Semarang dilaksanakan di gedung Fakultas Kedokteran Gedung A, Lantai 1, ruang 106 Universitas Diponegoro Tembalang sore tadi (04/11).
Selama pelatihan peserta mendapatkan ilmu teknik diagnosa sederhana, keputusan penanganan, management pasien tidak sadar, penanganan dan pencegahan infeksi penyakit menular. Dengan adanya pelatihan ini para relawan diharapkan mampu menjadi pelaku pertolongan pertama yang baik dan benar. Siap dengan APD (Alat Perlindungan Diri) sebelum melakukan pertolongan pertama dan mampu membedakan antara trauma dan medis serta bagaimana tindakan yang semestinya dilakukan sehingga sesuai dengan prinsip dasar dari pertolongan pertama.
Budi Nur Cahyo TKSK asal kecamatan Gajahmungkur menyambut baik kegiatan tersebut. Dirinya senang dengan ada pelatihan tersebut, “Pelatihan semacam ini sangat penting dan dibutuhkan pekerja sosial. Kata Budi. “Sangat jelas bermanfaat sekali ilmunya saat praktek di lapangan.” Ujarnya. PSM asal kecamatan Tembalang, Indah Sulistyowati juga menyatakan hal yang sama. Hanya saja dirinya menyayangkan alokasi waktu yang cukup singkat, “Adanya pelatihan ini mendapatkan ilmu yang sangat dibutuhkan sayang waktu pelatihan begitu singkat (2 jam), saya jadi tahu cara penanganan kasus yang sering terjadi di lapangan. Amazing “kata Indah dengan ceria.
Pendapat senada juga diungkapkan TPD Kota Semarang, Yusuf Effendi. Dirinya mengakui selama kita di lapangan tidak begitu memikirkan keselamatan dan kesehatan yang semestinya dijaga, ‘Adanya pelatihan Savety Code kita jadi tahu bahwa setiap kita menangani kasus yang berhubungan dengan kesehatan harus memakai sarung tangan dan masker sebagai APD. Mencegah adanya kemungkinan penyakit menular. Jadi kesehatan kita juga terlindungi. Kata Yusuf.
Savety Code dilaksanakan dalam bentuk Sarasehan dan praktek penanganan korban kegawatdaruratan lingkungan dan Sosial secara penuh difasiltatori oleh Adhi Nugroho. Reschuer dan Fasilitator trainer yang sudah malang melintang di berbagai organisasi kemanusiaan. (rifqi/yono)