Pastor Harda, Tekankan Kemenangan Yesus atas Maut di Perayaan Paskah Wilayah II TeTe Uri

banner 728x90

SULSEL, INFODESANEWS – Perayaan Tri Hari Suci sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Paskah 2025 berlangsung penuh khidmat di Wilayah II Gereja Katolik Paroki Siti Maryam Saluampak, tepatnya di Gereja Katolik Stasi Santo Martinus Teteuri, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Acara puncak Paskah yang dilaksanakan pada Minggu, 20 April 2025, dihadiri oleh ratusan umat Katolik dari berbagai stasi di Wilayah II.

Misa Paskah dipimpin langsung oleh Pastor Vikaris Hardley Paalloan, MSC yang akrab disapa Pastor Harda.

Dalam homilinya, ia menegaskan bahwa Paskah bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan peristiwa iman yang meneguhkan keyakinan umat Kristiani akan kebangkitan Yesus sebagai kemenangan atas maut dan dosa.

“Yesus bangkit, maut dikalahkan. Kebangkitan Kristus adalah fondasi iman kita dan menjadi harapan baru bagi dunia, terutama di tengah tantangan zaman yang begitu kompleks,” tegas Pastor Harda di hadapan umat.

Mengangkat tema Paskah tahun ini, yaitu “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga”, Pastor Harda mengajak umat untuk menjadikan Paskah sebagai momen pembaruan iman dalam lingkungan terdekat, yakni keluarga.

Menurutnya, keluarga yang hidup dalam damai Kristus akan menjadi sumber terang dan kekuatan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup.

BACA SELENGKAPNYA :  Pemkab Banyumas Raih Predikat WTP 10 Kali Berturut-Turut

“Damai sejati tidak datang dari dunia, tapi dari Kristus yang bangkit. Maka kita harus menjadi saksi damai itu, mulai dari keluarga kita masing-masing,” ungkapnya.

Lebih jauh, Pastor Harda menekankan bahwa Paskah mengajak setiap pribadi untuk merenungkan kembali makna pengorbanan dan kasih Tuhan yang begitu besar.

Perjalanan Yesus dari sengsara, wafat, hingga bangkit pada hari ketiga menjadi teladan nyata bagi umat dalam menghadapi pergumulan hidup.

“Dalam penderitaan, kita diingatkan akan salib Kristus. Tapi dalam kebangkitan-Nya, kita dimampukan untuk bangkit dari kejatuhan, dari dosa, dan dari segala kebiasaan buruk yang menjauhkan kita dari Tuhan,” tambahnya.

Menurut Pastor Harda, iman seorang Katolik tidak hanya berhenti pada penghayatan batiniah, tetapi harus menjadi kesaksian nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita diajak untuk berani menjadi saksi keselamatan. Iman bukan sekadar milik pribadi, tapi harus dibagikan, ditumbuhkan, dan dihidupi bersama,” ujarnya.

Suasana misa Paskah berlangsung dengan penuh keheningan dan kesungguhan, diselingi dengan nyanyian pujian serta doa-doa yang dilantunkan oleh umat dari berbagai stasi di Wilayah II.

BACA SELENGKAPNYA :  Korban Begal Jadi Tersangka di NTB, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Beberapa umat yang hadir bahkan rela menempuh jarak jauh demi merayakan Paskah secara bersama-sama

Dalam penutupnya, Pastor Harda mengajak umat untuk menghidupi Paskah sebagai semangat memulihkan kehidupan, saling menghargai perbedaan, bekerja sama tanpa menyisihkan, serta merajut kembali persaudaraan yang harmonis.

“Paskah adalah kemenangan kebaikan atas kebencian, pengampunan atas dendam, dan hati yang lembut atas kekerasan hati. Itulah semangat kebangkitan yang harus kita bawa dalam hidup setiap hari,” tandasnya.

Sementara itu, Stanis Mangande, Ketua Panitia Paskah 2025 sekaligus Ketua Stasi Teteuri, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian Paskah berjalan lancar dan penuh sukacita.

Ia juga menekankan pentingnya perayaan ini sebagai ajang mempererat persaudaraan lintas stasi.

“Perayaan Paskah ini melibatkan seluruh stasi di Wilayah II. Ini menjadi simbol kebersamaan, sekaligus panggilan untuk menghidupi nilai-nilai Kristus dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Stanis.

Adapun Wilayah II Paroki Siti Maryam Saluampak meliputi beberapa stasi, yaitu Stasi Santo Martinus Teteuri, Stasi Stefanus Rambakulu, Stasi Santo Paulus Rante Bone, Stasi Santo Yakobus To’ Bau, Stasi Santo Yohanes Pembaptis Tondok Tanga, Stasi Santo Antonius Pangalli, Stasi Mangkallang, dan Stasi Lara Tiga.* Benny/Yustus

banner 728x90