SIMALUNGUN, INFODESANEWS | Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, SIP, MM, bersama Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, hadiri penataan Keramba Jaring Apung, di Dusun Sualan, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Rabu (13/4/21).
Turut hadir dalam acara Bupati Simalungun JR Saragih, Danrem 022/PT Kolonel Inf Asep Nugraha, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Roly Souhoka, pejabat Pemprovsu serta Pejabat Utama Polda Sumut lainnya.
Pada kesempatan tersebut Kapoldasu mengatakan, kedatangaannya bersama Pangdam I/BB untuk melihat secara langsung proses penataan Keramba Jaring Apung yang ada di Kabupaten Simalungun.
Menurutnya, kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas, artinya program itu harus kita dukung bersama-sama
“Hari ini menjadi momentum yang paling penting, karena saya melihat kesadaraan masyarakat untuk menata dan menyerahkan Keramba Jaring Apungnya. Artinya masyarakat mendukung destinasi pariwisata super proritas,” katanya.
Irjen Pol RZ Panca berharap, agar momen ini dapat diikuti daerah se-Kawasan Danau Toba dan mari jaga kualitas Danau Toba untuk mewujudkan destinasi wisata super prioritas kawasan Danau Toba.
Sementara itu, Pangdam I/BB, Mayjend TNI Hassanudin, sangat mendukung penataan Keramba Jaring Apung di Danau Toba.
Pangdam mengapresiasi Bupati Simalungun bpk J.R Saragih bahwa kedepan Kabupaten Simalungun sebagai contoh pertama untuk diikuti oleh kabupaten lain dalam pelaksanaan KJA antara lain Kab. Toba, Kab. Dairi, Kab. Samosir, Kab.Humbahas, Karo, Kab. Samosir dan Kab. Simalungun.
Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas air danau Toba dan penataan hidup masyarakat yang layak.
“Hal tersebut nantinya tidak akan mengganggu usaha masyarakat dan dapat mengalihkan tentunya”, ucap Pangdam.
Pada kesempatan itu, Bupati Simalungun, JR Saragih, dihadapan para pemilik Keramba Jaring Apung menyampaikan penataan Keramba Jaring Apung dari Danau Toba merupakan program nasional yang sudah direncanakan beberapa tahun lalu dan sudah disosialisakan kepada petani maupun pemilik keramba.
JR Saragih juga meminta masyarakat agar bekas bongkaran Keramba Jaring Apung tidak lagi dikembalikan ke Perairan Danau Toba. Selain itu, Bupati juga berharap kepada warga yang berada di lokasi ini bisa perlahan berganti profesi dari petani keramba menjadi pelaku pariwisata bidang restoran maupun beternak ayam.
“Untuk hari ini,ada 8 pemilik keramba Jaring Apung yang akan menerima biaya kompensasi dan untuk selanjutnya akan diserahkan kepada Forkopimdam untuk memastikan siapa penerima manfaat biaya kompensasi,” harapnya.
JR menambahkan, selama 4 hari ke depan, Pemkab Simalungun akan membersihkan 20 persen KJA di Danau toba, Dusun Sualan, dan penertiban KJA akan dilakukan secara bertahap hingga mencapai sampai 40 persen dan pada Tahun 2022 kawasan Danau Toba harus bersih dari keramba.(@)