Paguyuban SSL-SKD Terus Berinovasi Dengan Bahan Dasar Bogol Pisang Jadi Olahan Pangan

INFODESA, LIFESTYLE186 Dilihat

(ft dokumentasi ibu-ibu saat latihan olahan pangan dari bahan dasar bonggol pisang)

LAMPUNG SELATAN, INFODESANEWS – – Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd (SSL) Skd dibawah binaan seorang yang duduk di kursi Legeslatif DPRD Lampung Selatan, Sukardi terus berinovasi dalam olahan pangan,

Ketua Divisi olahan Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd, Maulin mengatakan sebelumnya kami juga telah berinovasi olahan-olahan pangan lain. “Kali ini kami juga mencoba dengan olahan pangan yang berbahan baku dari bonggol pisang.”kata dia pada Infodesanews.com. Selasa (14/7 /2020)

(dodol pisang hasil olahan Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd)

Diketahui memang sebagian masyarakat menganggap bahwa bonggol pohon pisang ini dikenal tidak berharga bahkan cenderung jadi limbah dan tidak ada bermanfaat.

Namun di tangan ibu-ibu Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd (SSL – SKD), bagian pangkal pohon pisang ini disulap menjadi jajanan yang gurih, lezat, serta bernilai ekonomis.

Menurut Maulin inovasi ini kami kembangkan melalui pelatihan pengolahan makanan ringan dari bonngol pisang kepada ibu-ibu PKK Desa Rejomulyo, Jatibaru, Talang Jawa dan desa Puji Rahayu yang pelatihanya kami lakukan di sekretariat Sedulur Sak Lawase Skd.

“Hal ini kami lakukan dengan harapan agar ibu-ibu memiliki ketrampilan usaha mikro dan dapat mengembangkan dengan standar resep pembuatan keripik bonggol pisang dari Sedulur Sak Lawase Skd.”ujar Maulin.

Dijelaskan untuk bahan yang kita gunakan jenis bonggol pisang Kepok. Sedangkan Produk kami tidak hanya keripik yang berbahan dasar bonggol pisang saja ada juga dodol pisang, keripik kulit pisang, Stik jantung pisang bahkan bakpia yang berbahan dasar dari pisang dan masih banyak inovasi lainnya.

“Untuk pemasaran nya sendiri kami telah mempunyai divisi marketing dengan cara lewat online dan juga ada di kios-kios patner Sedulur Sak Lawase Skd. dan harga yang bervariasi,
Untuk keripik bonggol pisang kami jual dengan harga Rp. 5000,- sampai Rp 10.000/bungkus sedangkan dodol pisang dengan kemasan 250g di hargai Rp. 20.000 rupiah.”paparnya.

Sementara itu pembina Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd yang juga sebagai anggota DPRD Lampung Selatan, Sukardi, ST, mengatakan dengan adanya pelatihan pelatihan ini diharapkan nantinya ibu-ibu agar lebih kreatif dan bisa mengembangkan potensi dari hasil pelatihan yang selama ini sudah berjalan.

“Paguyuban SSL Skd ini selain memberikan pelatihan olahan-olahan pangan juga bergerak di bidang sosial pemberdayaan masyarakat ibu ibu PKK, Kelompok Wanita Tani ( KWT ), masyarakat umum bahkan dari para Siswa/i tingkat SD-SMP yang ikut dalam pelatihan ini.”kata Politisi dari Fraksi PAN itu.

Dijelaskan disamping Divisi Olahan Pangan Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd ada Divisi Batik dan Rajut Tas, Divisi Tanaman Pangan dan Divisi Peternakan dan Perikanan.

“Memang 3 bulan terakhir ini kami sempat fakum dalam kegiatannya karena adanya wabah covid-19. Sebelumnya Dalam satu bulan SSL bisa 2 kali membuat olahan pangan, batik tulis dan juga cap.”paparnya.

Dengan adanya pemberlakuan di tengah pandemi wabah Covid19 dengan Tatanan Baru atu New Normal, kegiatan ini mulai berjalan lagi, tentunya dengan mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan.

“Mudah-mudahan ini semua ada manfaatnya bukan hanya di dalam Paguyuban Sedulur Sak Lawase Skd, tapi juga bagi masyarakat luas.”pungkasnya.

Ditempat yang sama salah seorang anggota PKK desa, Fery Aris mengatakan dengan adanya pelatihan olah pangan seperti ini sangat membantu dalam penghasilan.

“Tadinya kami hanyalah seorang ibu ibu rumah tangga biasa, namun dengan adanya kegiatan ini saya memiliki ketrampilan dan bisa lebih kreatif bahkan dengan keterampilan ini kami dapat membantu ekonomi keluarga,” kata dia. (Sg)

Berita Terkait

Baca Juga