Open Desa Buka Kelas Pelatihan Desa

INFODESA, NASIONAL419 Dilihat
banner 728x90

GUNUNGKIDUL-INFODESANEWS, Pergulatan Open Desa dalam pendampingan dan menginisiasi hadirnya sistem informasi desa yang berkualitas melalui aplikasi yang berbasis digital, telah mendapat respon lebih dari 7 ribu Desa.

Dari pergulatan itulah terjadi interaksi dan diskusi panjang membahas kegelisahan Desa terkait minimnya penguasan teknis terkait perencanaan pembangunan Desa bagi perangkat Desa maupun pegiat Desa.

Menjawab tantangan itu, Open Desa berencana membuka Sekolah Pengembangan SID Indonesia sembari menunggu pandemi Covid-19 mereda.

Hernindya Wisnu Adji, liaison Sekolah Pengembangan SID Indonesia (foto:dok)

Hernindya Wisnu Adji, liaison Sekolah Pengembangan SID Indonesia menjelaskan bahwa kelas-kelas yang akan dibuka merupakan kerjasama dan pergulatan konsep antara OpenSID dengan Jalatera Foundations Surakarta.

Kelas yang akan dibuka meliputi: Kelas Pemetaan Partisipatif untuk Perencanaan Pembangunan Desa, Kelas Studi Banding ke Philippina dan Kelas Teknis Sistem Informasi Desa versi OpenSID.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
IPHI Jadi Wadah Bagi Para Haji
Teknik pemetaan partisipatif dalam Sketsa Desa untuk menemukenali masalah dan potensi Desa. (foto: dok)

“Beragam kelas yang dikelola Sekolah Pengembangan SID Indonesia akan secara terukur menjawab kegelisahan dan kebutuhan desa dari Aceh hingga Papua, baik dari aspek rekayasa sosial maupun peningkatan kapasitas dalam penciptaan teknologi yang dibutuhkan oleh desa,” papar Hernindya Wisnu Adji.

Format Kerjasama dengan desa dalam pengelolaan kelas menjadi salah satu elemen dalam desain besar peningkatan kapasitas stakeholder desa disamping pengembangan asistensi teknis pengelolaan pengetahuan desa dan penguasaan teknologi, tambahnya.

 

“Kelas akan mulai dibuka pada awal bulan Juni untuk gelombang pertama dilanjut bulan Juli untuk gelombang kedua dan September untuk gelombang ketiga. Dikelompokkan dalam gelombang karena banyaknya animo calon peserta, khususnya dari Indonesia bagian timur. Sekaligus memaksimalkan kelas yang kami atur tidak lebih dari 30 peserta per gelombang,” ujar Triwahyuni Suci Wulandari, pengelola Sekolah PSID.

“Kelas-kelas itu nantinya akan dilaksanakan dengan model pelatihan di Desa Pendem, salah satu Desa Wisata di Karanganyar Jawa Tengah dilanjutkan dengan pendampingan teknis di masing-masing daerah sehingga peserta pelatihan mampu menguasai teknis secara baik,” ungkap Zakaria, fasilitator dari Jalatera Foundations.

Disamping mendapat pembelajaran dari pemateri yang ahli di bidangnya, peserta pelatihan juga akan praktek langsung dengan masyarakat. (KP/HR/*)

banner 728x90