Nekat Mudik Bakal Dikarantina di Rumah Angker

INFODESA221 Dilihat

BOYOLALI – INFODESANEWS, Pemerintah mengeluarkan larangan mudik demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Namun sebagian masyarakat masih ada yang nekat pulang ke kampung halamannya. Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali memiliki cara unik untuk memberikan imbauan agar warga perantauan agar tidak pulang kampung.

Yakni, warga nekat mudik itu akan dikarantina di rumah angker berlokasi punden kawasan sendang desa yang terletak di Dukuh Piji. Kades Sidomulyo, Moh Sawali mengatakan, upaya ini dilakukan lantaran warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 adalah warga Desa Sidomulyo.

”Disitulah muncul pelajaran yang sangat berharga untuk kita, sehingga kita lebih giat untuk mengantisipasi biar sesuatu yang berakibat fatal itu tidak kembali terulang,” ungkap dia.

Sebagaimana diberitakan di laman boyolali.go.id. Sejak awal bulan Ramadan, pihaknya sudah mengimbau warganya yang merantau agar tidak mudik. Jika ada warga yang tetap mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19, maka terpaksa harus menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.

Hingga saat ini, sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan. Sawali menambahkan, untuk kebutuhan logistik bagi orang yang menjalani karantina di lokasi tersebut, sudah disediakan Satgas Jogo Tonggo desa.
Adanya upaya karantina seperti yang dilakukan oleh pemerintah desanya, Sawali berharap bahwa nantinya para perantau mengurungkan niatnya untuk pulang kampung hanya sebatas untuk bersilaturahmi. “Toh silaturahmi sekarang kan bisa, melalui video call dan lain sebagainya,” tegas Sawali.

Salah satu perantau dari Tangerang, Fajar Adi Nugroho, yang kini sedang menjalani karantina di tempat tersebut, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung ke desanya. Sebenarnya, Fajar sudah mengetahui tentang larangan pemerintah untuk mudik. Namun dia nekat melakukannya dengan melewati jalan tikus dan berangkat pada malam hari, sehingga bisa lolos dari pantauan yang berwajib.

Ditanya mengenai surat keterangan sehat, dia belum memilikinya dan hanya asal pulang. Kini dia harus menjalani karantina di lokasi angker yang membuatnya merasa takut. “Tetep di sana aja dulu, jangan pulang dulu, daripada dikarantina kaya kita,” pesan Fajar. (*/boy/her)

Berita Terkait

Baca Juga