JAKARTA, INFODESANEWS | Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengunjungi Pusat Persemaian di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (30/1/2022). Kunjungan kali ini dimaksudkan Menteri Siti untuk melihat perkembangan Pusat Persemaian serta mempercepat pembangunannya.
Pusat Persemaian IKN dibangun di atas lahan seluas 120 Hektare (Ha) dan diprediksi dapat memproduksi bibit tanaman hingga sebanyak 15 juta bibit pertahun. Pembangunan Pusat Persemaian ini menunjukkan semangat perbaikan kualitas lingkungan melalui rehabilitasi hutan dan lahan (RHL).
Terdapat pusat persemaian dengan skala besar di Indonesia yang telah dan akan dibangun di beberapa wilayah. Persemaian Rumpin, Bogor, Jawa Barat seluas 129 Ha telah selesai pembangunannya. Kemudian yang sedang dalam pembangunan adalah pusat persemaian di IKN, Kalimantan Timur (120 Ha), di sekitar kawasan pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara (37,25 Ha), Labuan Bajo, NTT (30 Ha), Mandalika, NTB (32,25 Ha), dan Likupang, Sulawesi Utara (30,33 Ha).
Selain meninjau perkembangan pembangunan Persemaian di IKN, Menteri Siti juga meninjau pondok kerja KLHK di sekitar IKN. Pondok kerja tersebut difungsikan antara lain untuk posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla), posko Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, serta posko Patroli Penegakan Hukum LHK (law enforcement). Menurut Menteri Siti sangat penting untuk melindungi wilayah dan kawasan hutan di sekitar IKN dari potensi kerusakan lingkungan. Setelah memberikan arahan di pondok kerja, Menteri Siti dan jajaran mengunjungi beberapa lokasi di kawasan IKN.
Menteri Siti kemudian menaruh atensi terhadap upaya pemulihan bekas lahan tambang Makroman di wilayah kota Samarinda. Lahan bekas tambang seluas 10,72 Ha telah diupayakan pemulihannya hingga seluas 8 Ha. Sedangkan untuk pengembangannya, terdapat lahan seluas 14,8 Ha berupa rawa yang dapat diintegrasikan, sehingga total lahan pemulihan menjadi 22,8 ha.
Dalam pelaksanaan pemulihan, dipilih tema pemanfaatan yakni “Agrowisata Kayu Putih Makroman.” Pemulihan ini menggandeng PT Pupuk Kaltim (PKT) untuk kegiatan penelitian dan pengembangan untuk penyediaan pupuk dan bibit (seed ball) di lahan-lahan bekas tambang.
Model pemulihan ini sekaligus untuk pengayaan tutupan lahan juga dalam hal menetralisir kemasaman air tanah pasca tambang. Model tanaman organik seperti teratai, dapat menurunkan tingkat kemasaman tanah secara cepat daripada cara-cara kimiawi yang memerlukan waktu hingga belasan tahun. Proses suksesi alami juga menjadi perhatian dan akan dipelajari lebih lanjut oleh Menteri Siti beserta jajarannya.
Menteri Siti menegaskan kepada semua pihak, bahwa program kegiatan RHL dan reklamasi lahan bekas tambang menjadi salah satu program prioritas KLHK dalam upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Indonesia salah satunya di Kalimantan Timur.
Menteri Siti pada kunjungan kerja kali ini didampingi oleh Penasihat Senior Menteri Sarwono Kusumaatmadja dan sejumlah pejabat pimpinan tinggi KLHK, antara lain Sekretaris Jenderal Bambang Hendroyono, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan Dyah Murtiningsih, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sigit Reliantoro, Dirjen Penegakan Hukum Rasio Ridho Sani, beberapa pejabat eselon 2 KLHK, serta para Kepala UPT KLHK di Provinsi Kalimantan Timur.(*)