REMBANG, INFODESANEWS | Kepala Resort dan Mandor Tanam Berjibaku angkut bibit ke lahan Tanaman. Terbatassnya armada untuk angkut bibit tanaman ke lahan tanaman membuat para Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) dan mandor tanam menggunakan sepeda motor pribadi untuk mengangkut bibit dengan menggunakan bronjong, Jumat, 29/1/21.
Ketika dikonfirmasi Lewat Tlpn Adm Mantingan lewat Asper Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri membenarkan bahwa kami memang mengalami kesulitan untuk dapat mengangkut bibit tanaman ytahun 2021 maupu untuk tanaman sulaman. mengingat armada angkutan juga terbatas serta untuk armada truk banyak yang lebih memilih untuk angkut palawija yang jalannya tidak terjal ( mulus).
Untuk mengatasinya,”Lanjut Tafif, KRPH yang daerahnya sulit untuk dilalui mereka menggunakan Sepeda motor pribadi untuk mengangkut bibit dengan menggunakan bronjong. Kalau menggunakan kendaraan truk kurang cepat dan medan terlalu terjal dan memakan waktu. Sehingga mereka menggunakan armadanya sendiri sampai di tempat tanaman.
Banyak petak-petak di kawasan Hutan BKPH Ngiri yang jalannya sulit untuk dilalui kendaraan. boleh dikatan itu jalan kerbau atau sapi.”terang dia.
Mau tidak mau harus begitu. untuk mengejar musim hujan yang pada bulan Janurai ini intesitas hujan dikabupaten Rembang cukup tinggi. kesempatan yang bagus ini kita manfaatkan untuk mengedrop bibit pakai roda dua. Tapi ada juga yang harus dipikul seperti hari Kamis (28/01) mandor tanam dan penggarap petak harus memikul bibit lewat sungai dan naik ke bukit untuk menuju petak 112d dengan keluasan tanaman 18,0 hektar. bahkan berapa waktu yang lalu sekitar tanggal (13/01) ada mandor kami Kristiawan sempat terjatuh usai melangsir bibit. jelasnya.
Parmin dan Joko salah 2 orang pesanggem di RPH Ngiri mengatakan memang untuk petakkami sudah terbiasa untuk memanggul bibit sulaman ataupun bibit yang akan kami tanam. ia membeberkan betapa sulitnya medan di kawasan hutan BKPH Ngiri. Pak mantri Suroto dan pak mandornya Agung harus ikut bawa bibit dengan bronjong dan memikul bronjong untuk melangsir tempat yang sulit dilewati roda dua,” ujar dia, sambil mengusap mukanya yang penuh dengan keringat dan tetesan air hujan.
Hampir semua mandor tanam di KPH Mantingan beserta dengan KRPH ikut larut dalam mengangkut bibit tanaman kelapangan. Agar petak-petak yang belum tertanami bisa bisa segera ditanami oleh para penggarap lahan di Perhutanai (pesanggem). progres tanaman untuk tahun 2021 harus 100 %. kita diburu waktu dan juga
Sebuah perjuangan seorang rimbawan yang kadang kala dicibir oleh masyarakat. mereka belum tahu bagaimana sulitnya membuat hutan. medan yang terjal,jalkan yang licin namun semua itu tak menjadi masalah baginya. sungguh perlu perjuangan yang tidak ringan dalam membangun hutan. masih banyak rimbawan-rimbawan yang gigih dalam membangun hutan Jawa. hutan merupakan sumber ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan. Mari kita lestarikan hutan kita,agar anak cucu kita kelak mengerti inilah hutan. bukan lewat dongeng atau cerita,tapi nyata dan melihat dengan mata kepalanya sendiri.***kin