BLORA, INFODESANEWS – Selain mendapatkan hiburan Pagelaran Wayang Kulit, warga masyarakat Blora senang melihat para mantan ” penggedhe” atau Kepala Daerah di Blora hadir berkumpul dalam acara Resepsi Hari Jadi ke – 273, di alun-alun, Senin (12/12/2022) malam.
Terlihat ada mantan Bupati 2007-2010 Yudhi Sancoyo; mantan Bupati 2010-2015, 2016-2021 Djoko Nugroho; kemudian mantan Wakil Bupati 2001-2005, Subronto Yusuf; Wakil Bupati 2010-2015, Abu Nafi; hingga para mantan Sekda.
“Ini momentum langka mas, seperti reuni. Jarang resepsi Hari Jadi dihadiri banyak mantan Kepala Daerah, baru kali ini. Apalagi semuanya tadi diminta Pak Bupati Arief maju untuk potong tumpeng bersama. Rasanya adem lihat para tokoh sesepuh Blora bisa kumpul bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati yang masih menjabat,” ucap Ahmad Taufik, salah satu warga Blora asli Randublatung.
Hal yang sama juga diungkapkan Sri Murni, warga Tunjungan yang hadir untuk nonton hiburan malam resepsi. Menurutnya acara resepsi kali memang malamnya orang Blora.
“Ini malamnya orang Blora. Banyak para tokoh hadir, sampai mantan Bupati, mantan Wakil Bupati yang juga ikut hadir. Apalagi saat melihat Pak Bupati Arief menyerahkan potongan tumpeng ke Pak Kokok, Bupati sebelumnya. Keduanya saling tersenyum, indah sekali. Kami selaku warga senang melihatnya. Semoga semuanya senantiasa diberikan kesehatan untuk melanjutkan pembangunan Blora,” ujarnya.
Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., yang mengikuti resepsi Hari Jadi ke 273 bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., dan jajaran Forkopimda juga merasa senang karena para sesepuh berkenan hadir langsung ke Alun-alun.
“Salam hormat kami untuk para sesepuh mantan Bupati ada Pak Yudhi Sancoyo, Pak Djoko Nugroho. Mantan Wakil Bupati Pak Subronto, Pak Abu Nafi. Hingga mantan Sekda juga tampak hadir mulai Pak Bambang Sulistya, Pak Bondan Sukarno, hingga Mbah Tik (Sutikno Slamet). Maturnuwun sampun kersa rawuh, bersama sama masyarakat merayakan tasyakuran Hari Jadi ke 273 tahun ini. Semoga beliau beliau senantiasa diberikan kesehatan agar bisa mengawal kita dalam membangun Kabupaten Blora. Masukan dan saran sangat kita butuhkan agar Blora ke depan lebih baik lagi,” ucap Bupati Arief.
Beda seperti tahun tahun sebelumnya. Jika sebelumnya potong tumpeng Hari Jadi hanya dilakukan Bupati dan diserahkan kepada Ketua DPRD, kini Bupati Arief mengajak seluruh sesepuh mantan Bupati dan Wakil Bupati untuk ikut naik panggung potong tumpeng bersama.
Potongan tumpeng pertama dilakukan Bupati Arief dan diserahkan kepada Ketua DPRD. Dilanjutkan potongan tumpeng kedua oleh Bupati kepada Pak Yudhi Sancoyo, potongan tumpeng ketiga kepada Pak Djoko Nugroho. Dilanjutkan potongan tumpeng keempat dan kelima oleh Wabup Tri Yuli Setyowati yang diserahkan kepada Pak Subronto Yusuf, dan Pak Abu Nafi.
Semuanya lantas melakukan foto bersama dengan berlatar layar wayang kulit.
Di puncak peringatan hari jadi Blora ke – 273 itu, Bupati Arief menyampaikan capaian pembangunan yang telah dilaksanakan sejak memimpin 2021 hingga 2022.
Sebagai upaya mewujudkan Dalan Alus, Bupati mengatakan bahwa pada tahun 2021 telah dilakukan pembangunan jalan sepanjang 39,3 KM dengan anggaran sebesar Rp 115 Miliar.
“Kemudian tahun 2022 ini panjang jalan terbangun sepanjang 109,3 KM dengan anggaran sebesar Rp 307 Miliar, ada peningkatan 3 kali lipat. Kita juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah ikut memberikan Bankeu untuk pembangunan infrastuktur jalan. Sebagian besar kita rigid beton agar lebih awet.,” ucap Bupati.
Selanjutnya, menurut Bupati, kabar terbaru datang dari Dana Bagi Hasil Migas.
“Perjuangan panjang telah kita mulai sejak saya dan Bu Wakil dilantik. Kami berikhtiar untuk terus melakukan audiensi ke Kementerian ESDM, Kemenkeu dan Kemendagri guna menyampaikan aspirasi masyarakat Kabupaten Blora terkait Dana Bagi Hasil Migas. Alhamdulillah, Undang-undang tentang HKPD nomor 1 tahun 2022 telah direvisi dan berlaku sejak 5 Januari 2022, sehingga pada 2023 nanti Blora diproyeksi dapat DBH Migas sebesar Rp 160 Miliar, untuk melanjutkan pembangunan,” sambung Bupati.
Bupati juga melaporkan bahwa angka kemiskinan Kabupaten Blora tahun 2022 ini mengalami penurunan cukup besar.
“Alhamdulillah Kemiskinan di Kabupaten Blora tahun ini mengalami penurunan. Pada tahun 2021 sebesar 12,39%, kini di 2022 menjadi 11,53%. Mengalami penurunan 0,86%. Penurunan terbesar sepanjang sejarah Blora. Terimakasih kepada Bu Wakil Bupati selaku Ketua TKPK yang telah bekerja keras bersama tim menurunkan angka kemiskinan dengan berbagai program sinergitas. Semoga target tahun depan bisa turun jadi 10% atau bahkan jadi satu digit. Sehingga kerja keras, bersama sama harus dilakukan. Sesarengan mBangun Blora Berkelanjutan,” harap Bupati.
Spektakuler
Sementara itu Yudhi Sancoyo, mantan Bupati Blora 2007-2010, dalam sambutannya mewakili sesepuh para mantan Kepala Daerah, mengapresiasi langkah yang dilakukan Bupati Arief Rohman.
“Kami mewakili Pak Kokok (Doko Nugroho) , Mbah Abu Nafi, dan Pak Bronto, merasa senang bisa kembali bersilaturahmi seperti ini. Banyak juga program pembangunan yang dilaksanakan Mas Arief dan Mbak Etik, mulai pembangunan jalan, drainase, irigasi, bendung bendung, hingga RS yang akan dibangun di Randublatung dan Kunduran. Bahkan spektakuler, awal tahun kemarin berhasil menghadirkan Presiden dua kali. Iki gak kabeh iso lho, luar biasa Pak Bupati. Belum lagi program Satu Desa Dua Sarjana. Top..!! Dengan tagline Sesarengan mBangun Blora Berkelanjutan, saya rasa ini pas untuk kondisi Blora saat ini. Keploki ah tro…!!,” ujar Yudhi Sancoyo, disambut gemuruh tepuk tangan seluruh penonton.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Wirata Purwa bersama Ki Sigid Ariyanto, dan dagelan Cak Andi TB, Cak Yudo, hingga Jolang. Masyarakat terhibur hingga dini hari, sekira pukul 03:20 WIB. (Tim Liputan Prokompim Blora