SULSEL(LUTRA), INFODESANEWS – Sudah 24 Korban mayat ditemukan dan pengungsi 14.483 jiwa serta 30 warga korban luka, yang belum didapat atau hilang 44 orang di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel), akibat banjir bandang melanda tiga kecamatan di daerah yang berjuluk Bumi Lamaranginang.
“Semua warga yang terdampak bencana banjir bandang ada ditampung posko pengungsian dan ada juga menginap di keluarganya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lutra, Muslim Muhtar pada media ini melalui via jejaring Whats, Kamis (16/7/2020).
Sementara sampai hari ini laporan yang masuk ke Posko induk BPBD Lutra terkait data korban terjangan banjir bandang, yakni pengungsi Kecamatan Masamba berjumlah 7.748 jiwa, Baebunta 5.808 jiwa dan Kecamatan Sabbang berjumlah 927 jiwa.
Kami masih terus berkoordinasi dengan pihak Basarnas untuk terus meng-update data terbaru korban terjangan banjir bandang.
Bantuan terus mengalir dari Desa, Kabupaten-Kabupaten, organisasi-organisasi kepemudaan, keagamaan, dan lain-lain, serta juga dari provinsi, PMI Pusat, dalam hal ini dari mantan Wakil Presiden Yusuf kalla. Dengan bantuan yang berdatangan sudah tiga hari ini, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani memberikan ucapan tak terhingga atas bantuan-bantuan yang masih berdatangan dan atensi yang sangat-sangat luar biasa dari para pejuang kemanusiaan dan solidaritas penderitaan yang kami alami di Lutra ini.
Masyarakat yang terdampak banjir bandang itu mengungsi dalam empat hari ini terakhir karena 14.483 jiwa rumah warga mengalami rusak berat dan ada yang tertimbun lumpur.
Para korban banjir itu tersebar di Kecamatan-Kecamatan terdekat dan dirumah Keluarga-Keluarga mereka.
“Kami mengutamakan penyaluran bantuan makanan dan kesehatan sebagai pelayanan dasar agar tidak menimbulkan kerawanan pangan dan serangan penyakit menular,” ujar Muslim Muhtar Kepala BPBD Lutra.
Menurut dia, banjir bandang bercampu lumpur menggenangi rumah-rumah warga yang lebih parah terjadi di Kecamatan Masamba dan di Kecamatan Baebunta Desa Radda, Petambua karena lokasinya dekat dengan sungai.
BPBD bekerja sama yang dengan TNI, Basarnas, Polri, dan relawan-relawan serta Karang Taruna agar penanganan bencana cepat sehingga dapat mengurangi risiko kebencanaan.
Selain itu, pihaknya menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang tinggal di posko-posko pengungsian dan dirumah keluarga berupa beras, minyak, gula, mi instan, makanan, makanan camilan, pakaian, selimut, dan susu bayi.
Bupati juga mengapresiasi kepedulian berbagai instansi pemerintah, BUMN, BUMD, perusahaan swasta, media cetak dan online, asosiasi, dan masyarakat umum yang menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana alam tersebut. Korban bencana itu sudah tidak memiliki barang-barang, termasuk pakaian dan beras, perabot rumah tangga akibat diterjang banjir bandang.
“Kami berharap warga yang tinggal di pengungsian agar menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan agar tidak menimbulkan penyakit,” tukas Indah panggilan akrab Bupati Lutra. (yustus)