GROBOGAN, INFODESANEWS – Komunitas Ontel Tegowanu terus konsisten untuk mengayuh sepeda jaman dulu. Komunitas Ontel Tegowanu melihat ada semangat perjuangan dari para pahlawan yang bisa ditularkan ke generasi milenial.
“Kita memilih ontel sebagai cara untuk mengenang sejarah perjuangan pahlawan. Para orang tua kita, pahlawan-pahlawan kita menggunakan ontel sebagai alat transportasi mereka ketika berjuang merebut kemerdekaan,” kata Ketua Ontel Tegowanu, Slamet, saat ditemui di acara Gowes Merah Putih di Tegowanu wetan, Senin (17/8/2020).
Slamet menambahkan bahwa komunitas Ontel Tegowanu punya misi melestarikan semangat perjuangan pahlawan.
Beragam cara bisa dilakukan dalam mengenang perjuangan para pahlawan, apa agi disaat moment dihari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 ini. Salah satunya adalah lewat sepeda ontel. Slamet mengatakan dengan menggunakan sepeda ontel dengan atribut-atribut lengkap pakaian pejuang, ada juga yang mengenakan pakaian tradisional jaman dulu membuat rasa nasionalisme semakin terasa.
Hal tersebut juga digunakan komunitasnya untuk menarik perhatian dari para masyarakat, khususnya generasi muda.
“Kita milih ontel itu sebagai trademark kita, lengkap sama pakaiannya yang persis seperti masa perjuangan dulu. Jadi itu yang buat kita beda sama yang lain,” lanjut Slamet.
Pantauan infodesanews.com pukul 07.00 WIB di bascamp komunitas Ontel Tegowanu memang terpantau ada sekitar lebih dari 50 sepeda ontel beserta para anggota komunitas yang menggunakan pakaian khas para pejuang kemerdekaan. Dan yang menjadi lebih menarik adalah mereka melakukan parade sepeda keliling desa-desa tetangga seperti Desa Tegowanu kulon, Desa Mangunsari, Karangpasar dan akan kembali ke bascamp yang berada di Desa Tegowanu weran.
Slamet sendiri menjadikan Sutan Sjahrir, Tan Malaka, hingga Ki Hadjar Dewantara sebagai sosok pahlawan yang diingatnya menggunakan ontel di masa kemerdekaan.
“Sepeda ontel itu kan salah satu kendaraan yang sering dipakai pahlawan kita dulu. Sutan Sjahrir, perdana menteri pertama kita dulu itu identik sekali sama sepeda onthelnya. Tan Malaka, sama itu pendiri Taman Siswa Ki Hajar Dewantara semua menggunakan sepeda ontel,” jelas Slamet.
Bian Bqyu (35), salah satu anggota komunitas ontel Tegowanu yang ikut serta dalam acara Gowes Merah Putih mengaku kagum dengan cara komunitas ini mengenang dan menyebarkan semangat nasionalisme kepada masyarakat. Bian Bayu sebagai milenial mengaku tertarik dengan cara yang unik dari Komunitas Ontel Tegowanu menularkan semangat nasionalisme.
“Iya bagus banget, tadi lihat banyak warga juga yang ikut serta, ada juga yang pakai pakaian pejuang, tradisional dan masih banyak lagi,” ungkap Bian Bayu.