SAMARINDA,INFODESANEWS – Kejadian seperti unjuk rasa, kriminalitas dan lain-lainnya marak terjadi khususnya di daerah Kutai Kartanegara, Samarinda dan Balikpapan yang didalangi oleh sekelompok radikal kanan melalui cara-caranya menggunakan front politik, front kladenstain dan front bersenjata.
Kelompok tersebut mengalami perkembangan cukup pesat karena mendapat dukungan langsung dari ISIS dengan cara mendapatkan dukungan dana serta persenjataan, sebagai alat untuk mewujudkan tujuannya yaitu melepaskan diri dari pemerintahan dan membentuk negara yang berlandaskan Islam.
Batalyon Infanteri 611/Awang Long (Awl) melaksanakan operasi penghancuran di wilayah Samboja kompleks melumpuhkan dan menghancurkan insurjen, menangkap tokoh insurjen dalam rangka mengembalikan kondisi wilayah di daerah Samarinda dan Kab. Kutai Kartanegara.
Penghancuran tersebut dilakukan dengan operasi mengintegrasikan semua kekuatan yang ada termasuk pemanfaatan Informasi dan Teknologi mengikuti perkembangan jaman.
Demikian skenario latihan yang dilaksanakan satuan tempur Batalyon Infanteri 611/Awl selama tiga hari terhitung mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Oktober 2018 bertempat di Markas Batalyon Infanteri 611/Awang Long desa Loa Janan Ulu Kec. Loa Janan Kab. Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur, Rabu (31/10/2018).
Salah satu tujuan latihan tersebut adalah memelihara dan meningkatkan kemampuan Komandan dan Staf, komandan satuan bawah serta Komandan satuan perkuatan dalam merencanakan suatu operasi yang mencakup hal-hal keterpaduan, kerjasama, koordinasi dalam pengambilan keputusan, taktik dan teknik, olah yudha, pengintegrasian semua kemampuan satuan yang dimiliki dan prosedur serta tata cara kerja yang berlaku dalam suatu posko serta kemampuan komando dan pengendalian operasi komandan yang diaplikasikan menggunakan fasilitas Simulasi Tempur (Simpur) Komputer berbasis teknologi.
Latihan Simpur Komputer tersebut ditutup oleh Kasrem 091/ASN Kolonel Inf Ruslan Effendy ditandai dengan upacara penutupan dan dihadiri Para Kasi Korem 091/ASN, para Kabalak, para Dansat, Tim Asistensi, Pengawas dan Evaluasi serta para Perwira Pengendali dan Penilai Latihan.
Serta seluruh peserta latihan yaitu Danyonif 611/Awl beserta seluruh staf dan para komandan satuan bawahannya.
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan dalam amanat yang dibacakan Kasrem 091/ASN, mengemukakan bahwa, latihan yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan peningkatan pengetahuan dan pengalaman yang bernilai tinggi, karena seluruh teori berdasarkan referensi telah dapat disimulasikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Lebih jauh Danrem 091/Asn mengingatkan, keberhasilan pelaksanaan latihan bukan diukur telah berjalannya mekanisme latihan, melainkan harus diukur dari bagaimana pelaksanaan latihan posko Simpur dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan komandan dan staf dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui baik saat prosedur hubungan komandan dan staf maupun pada saat pengendalian operasi berlangsung.
Diakhir amanatnya Danrem 091/ASN menekankan tentang pentingnya evaluasi disetiap latihan yang diselenggarakan, hal ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana kemampuan, apa saja kelemahan dan kekurangan untuk selanjutnya mengambil langkah-langkah penyempurnaan dalam latihan latihan yang akan datang.(Sumber Penrem ASN/Red).