KLATEN, INFODESANEWS – Gerakan pengurangan penggunaan plastik mulai merambah instansi pemerintah, tak terkecuali di pemerintah Daerah. Buktinya tidak sedikit Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Klaten menggunakan botol isi ulang atau tumbler dan mulai meninggalkan botol air kemasan saat kerja di kantor.
“Sudah hampir enam bulan, saya ketika kerja di kantor menggunakan botol isi ulang dan tidak menggunakan botol kemasan lagi. Kebutuhan air putih sangat higienis sebagai bagian perilaku hidup sehat. Selain pola makan dan minum yang sehat, olahraga juga tidak kalah penting” kata Pinandita Bima Mahendra Kepala Seksi Persandian Dinas Komunikasi Informatika Klaten saat dikonfirmasi (Rabu, 04/09/19) di ruang kerjanya.
Pinan yang gemar olahraga night run itu menambahkan saat ini ASN di kabupaten Klaten yang memakai tumbler memang belum banyak. Tapi gerakan pengurangan sampah plastik harus terus digaungkan. Selain ekonomis bisa isi ulang air putih dari rumah, juga bisa mengurangi jumlah sampah plastik yang saat ini masih menjadi masalah pemerintah. Paling tidak, harus ada contoh dari aparatur pemerintah sendiri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten, Srihadi menjelaskan Pemerintah Kabupaten Klaten sudah menggulirkan Surat Edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Jaka Sawaldi Nomor 658.1/670/25 tanggal 24 Juli 2019 tentang Pengurangan Timbulan Sampah Plastik. Surat himbuan yang ditujukan kepada seluruh Kepala Perangkat Daerah, Camat, instansi vertikal, kepala sekolah, takmir masjid dan komunitas sungai salah satunya pengurangan penggunaan plastik.
“Saat ini Pemerintah Kabupaten Klaten sudah punya surat edaran pengurangan sampah. Sebagai tindak-lanjutnya, ASN di Dinas Lingkungan Hidup dan Inspektorat Klaten hampir semua sudah menggunakan tumbler. Hal ini sesuai arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Klaten beberapa waktu lalu, agar penggunaan tumbler bisa lebih memasyarakat, khususnya di lingkungan birokrasi dan pelajar” kata Srihadi.
Dijelaskan Srihadi penggunaan tumbler sudah familiar di lingkungan sekolah. Hampir semua pelajar SMA dan SMK di Klaten sudah menggunakan tumpler. Bahkan kalau perlu, setiap rapat dan pertemuan semacam workshop atau sosialisasi, souvenir bisa diganti dengan tumpler karena juga tidak mahal.
“Pengurangan sampah plastik memang harus masif dilakukan. Sebab kampanye ini akan menjadi bagian penilaian jika Klaten ingin meraih penghargaan Adipura” tegas Srihad