PRINGSEWU, INFODESANEWS — Misi Budaya Luar Daerah Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan pergelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk dengan lakon ‘Wisanggeni Gugat’ bersama dhalang Ki Gilang Tomas Kumoro, serta bintang tamu Uut Salsabila dan Gathot Sujarno, di Komplek Pemda Kabupaten Pringsewu, Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Sabtu (12/08/2023) malam.
Acara muhibah budaya ini dihadiri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si., Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir.Kusnardi, Pj.Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dan Ketua TP-PKK Ny.Rusdiana Adi Erlansyah, Wakil Ketua I DPRD Pringsewu Maulana M.Lahudin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Gunungkidul Drs.Agus Hartadi, M.Si., Kundha Kabudayan Gunungkidul Chairul Agus Mantara, S.IP., M.M., Kasat Pol.PP Gunungkidul Edy Basuki, S.IP., M.Si., Kepala Kesbangpol Gunungkidul Johan Eko Sudarto, S.Sos, M.H. dan Kadis Kominfo Gunungkidul Kelik Yuniantoro, S.Sos., M.H. beserta jajaran pemerintah daerah, DPRD dan forkopimda serta tokoh masyarakat Kabupaten Pringsewu.
Pj.Bupati Pringsewu Adi Erlansyah, selain menyampaikan ucapan selamat datang kepada jajaran Pemprov DIY dan Pemkab Gunungkidul serta Pemprov Lampung, dalam sambutannya mengatakan kesenian wayang kulit bukan hanya sebuah pergelaran seni semata, namun di dalamnya terkandung pesan luhur yang dapat dijadikan contoh dan motivasi.
Menurutnya, wayang kulit yang telah dinyatakan dan diakui dunia sebagai maha karya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia, merupakan bentuk penghargaan yang sangat besar dan membanggakan.
“Karenanya kita sebagai bangsa Indonesia haruslah bangga dan terus menjaga kelestariannya, terutama pada momentum saat ini yakni menjelang HUT ke-78 Republik Indonesia. Oleh karena itu, mari kita tanamkan kembali kecintaan akan nilai-nilai luhur kehidupan yang wajib kita bina sebagai manusia yang beriman dan berwawasan kebangsaan NKRI,” ajaknya.
Sementara itu, mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si. mengatakan di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kegiatan muhibah budaya, yang mana kegiatan ini sempat terhenti akibat pandemi.
“Akan tetapi, sekarang sudah dimulai lagi. Muhibah budaya ini sendiri digelar di Jawa dan luar Jawa. Untuk luar Jawa, pada tahun ini digelar dua lokasi, yaitu, yang sudah dilaksanakan di Banjarmasin dan malam ini di Pringsewu, yang bukan dilakukan oleh Provinsi DIY, tapi oleh Kabupaten Gunungkidul,” katanya.
Dijelaskan Paniradya Pati, bahwa di DIY ada hal yang berbeda, dengan adanya dana khusus yaitu Dana Keistimewaan, dimana Dana Keistimewaan ini bukan hanya untuk Provinsi tapi juga untuk Kabupaten. Dan kegiatan Misi Budaya Luar Daerah berupa pergelaran Wayang Kulit ini berasal dari bantuan Dana Keistimewaan.
Kemudian, mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir.Kusnardi mengatakan seiring perjalanan waktu, budaya manusia terus berkembang.
“Budaya asing sudah masuk ke Indonesia dan kita saat ini berada di era globalisasi, sehingga kerap menimbulkan banyak masalah yang berdampak pada masyarakat dan generasi muda. Salah satu upaya untuk menekan derasnya arus globalisasi dan untuk melestarikan budaya Indonesia, adalah dengan menggelar pertunjukan yang mampu membuat masyarakat mencintai budaya, salah satunya adalah wayang kulit,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, selain tukar-menukar cinderamata, juga dilantik pengurus Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kabupaten Pringsewu 2022-2027 oleh Ketua PEPADI Provinsi Lampung. laporan (BORNEO/ Bag. Protokol & Komunikasi Pimp. Setdakab Pringsewu / Isnanto Hapsara)